KLB Rabies
Satu Lagi Pasien dengan Gejala Rabies di Timor Tengah Selatan Tolak Rawat di Puskesmas
Permintaan itu akhirnya dituruti tim medis usai pihak medis berkonsultasi dengan Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Satu lagi Pasien dengan gejala rabies Manya Ello (24) Warga RT 008, RW 003 Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan menolak melanjutkan perawatan setelah menjalani perawatan 1 hari efektif di Puskesmas.
Pada Selasa 7 November 2023, sekira pukul 08.20 Wita pasien diantar oleh orang tua dan keluarganya ke Puskesmas Niki-Niki untuk menjalani pemeriksaan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, dr. Ria Tahun kepada Pos Kupang, Kamis, 9 November 2023.
"Pada tanggal 7 November 2023 jam 08.20 Wita, pasien diantar oleh keluarga ke Puskesmas Niki-Niki dengan keluhan lemas, pusing, badan meriang dan sulit menelan," ungkapnya.
Baca juga: KLB Rabies, Bupati Timor Tengah Selatan: Eliminasi Anjing yang Tak Dikandang
Menurut dr. Ria, keluhan tersebut dirasakan sejak 4 hari yang lalu.
"Saat diperiksa di puskesmas, pasien takut terhadap air dan takut udara," imbuhnya.
Dijelaskan, setibanya di Puskesmas Niki-Niki pasien langsung diberi cairan infuse RL 20 tpm.
"Pada jam 09.21 Wita, Dokter jaga melakukan konsul dengan Dokter Spesialis Bedah terkait kondisi pasien dan diinstruksikan untuk diberi VAR dan SAR walau terlambat. Rujuk apabila ada indikasi," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Provinsi NTT Fokus Penanganan Rabies di 13 Kabupaten
Dirinya mengatakan, pada jam 12.45 Wita, keluarga meminta agar pasien diberi obat penenang dan obat tersebut dilayani pada jam 13.00 wita atas instruksi dokter.
"Pada jam 15.30 Wita, keluarga meminta untuk dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan hasil dalam batas normal. Pasien juga tidak mengalami Malaria," terangnya.
Disampaikan, setelah diberi penjelasan terkait hasil lab, keluarga meminta agar pasien dibawa pulang.
Permintaan itu akhirnya dituruti tim medis usai pihak medis berkonsultasi dengan Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan.
"Pada jam 18.20 Wita, keluarga pasien menandatangani penolakan perawatan dan disaksikan camat. Kemudian pasien di bawa pulang ke rumah dalam kondisi yang belum stabil," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.