KKB Papua

Kapolda Papua Perintahkan Jajarannya: Cepat Kejar KKB Papua, Tangkap dan Proseshukumkan

Aksi KKB Papua menembak mati 7 warga sipil, pendulang emas di Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, mengundang murka Kapolda Papua.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KEJAR – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengejar anggota KKB Papua yang membunuh para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo. Para pelaku harus ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Baca juga: ALLAHU AKBAR, Brimob Ini Luput dari Tangan Sniper KKB Papua, Helmnya Retak Terkena Peluru

Dalam tindakan brutalnya tersebut, KKB Papua menewaskan tujuh warga sipil. Para korban itu tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Tubuh para korban itu selain berlubang-lubang oleh terjangan peluru KKB Papua, tetapi juga penuh luka menganga oleh sayatan senjata tajam. Bahkan ada satu korban yang meregang nyawa dengan kepala berlubang.

Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan bahwa semua korban baik yang dalam kondisi tewas maupun yang masih hidup, sudah dievakuasi semuanya.

Para korban tewas telah dibawa ke RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo. Sedangkan para korban yang masih hidup diamankan di lokasi aman.

Belum diketahui seperti apa kesaksian 11 warga yang selamat dari amukan kelompok kriminalis tersebut. Namun yang jelas, mereka tahu seperti apa fakta yang terjadi pada detik-detik menegangkan ketika anggota KKB Papua serang lokasi pendulangan emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Untuk diketahui, Kali Satu merupakan salah satu lokasi pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo. Di tempat itu terdapat beberapa fasilitas yang mendukung aktivitas pendulangan emas di tempat tersebut.

Dari kisah yang berkembang menyebutkan, bahwa serangan komplotan pengacau keamanan itu berawal dengan tembakan senjata api yang langsung mengenai para pendulang emas di area tersebut.

Mendengar bunyi tembakan dan satu per satu korban berjatuhan, sejumlah pendulang emas lantas lari menyelamatkan diri. Mereka lari menuju hutan lebat di sekitar area pendulangan tersebut.

Meski memilih melarikan diri, namun warga sipil itu masih sempat menyaksikan kekejaman para pelaku saat menghabisi sesama pendulang emas.

Kendati para korban itu sudah jatuh terkena tembakan, namun anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu masih melancarkan aksi lainnya, yakni membantai satu per satu warga pendulang emas itu.

Akibatnya, tujuh pendulang emas itu menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi yang sangat menyedihkan. Tubuhnya penuh luka terkena tebasan benda tajam, belum lagi sejumlah lubang menganga gegara hantaman peluru KKB Papua.

Hingga berita ini diturunkan, belum terungkap kisah tentang detik-detik menegangkan tragedi pembunuhan mengerikan yang dilakukan anggota KKB Papua terhadap pendulang emas di Kali Satu Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Baca juga: Kesaksian Pilot Susi Air Soal KKB Papua: Saya Masih Hidup, Masih Sehat, di Sini Kami Selalu Bersama

Meski demikian, Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan, bahwa 11 warga sipil itu telah dievakuasi ke tempat yang aman pada Selasa 17 Oktober 2023.

Demikian pula dengan tujuh korban yang tewas dalam serangan KKB Papua tersebut. Para korban itu sudah dievakuasi ke RSUD Dekai di Kabupaten Yahukimo.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved