Berita Ngada
Gunung Inelika di Ngada dan Bahaya Tak Tak Kasat Mata
terkuak problem yang selama ini tidak disadari sungguh, yakni gas beracun yang dikeluarkan oleh Gunung Inelika.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Sepekan terakhir ini masyarakat penghuni kaki Gunung Inelika, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada mulai lebih tenang. Sebelum itu mereka sempat panik termakan informasi liar bahwa Gunung Inelika bakal meletus.
Informasi Gunung Inelika bakal meletus beredar cepat dari mulut ke mulut pasca Gunung Inelika oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Inelika dalam status Waspada (Level I (normal) ke level II (Waspada).
Paulus Wisang, Petugas Pos Pemantauan Gunung Inelika sigap meluruskan informasi sesat tersebut dengan mengirim pesan whatsApp kepada para kepala desa dan tokoh masyarakat.
"Gunung Inelika Status Waspada Bukan Akan Meletus' demikian inti pesan Paulus Wisang. Warga berhasil dibuat tenang.
Baca juga: Gunung Inelika di Ngada Status Waspada Bukan Akan Meletus, Paulus Sebut Masyarakat Panik
Sehari, dua hari kemudian memang tidak nampak tanda - tanda alam yang menunjukan bahwa Gunung Inelika bakal meletus. Warga mulai beraktivitas seperti biasa. Ketakutan Gunung Inelika bakal meletus perlahan redup.
Rabu 12 Oktober 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada menghadirkan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang telah meneliti aktivitas Inelika pasca ditetapkan waspada di Rumah Jabatan Bupati Ngada untuk menerangkan hasil penelitian mereka.
Dalam pemaparan tim PVMBG, terkuak problem yang selama ini tidak disadari sungguh, yakni gas beracun yang dikeluarkan oleh Gunung Inelika.
Menariknya, Gunung Inelika sudah sejak lama mengeluarkan gas berbahaya atau jauh sebelum gunung tersebut dinaikkan statusnya menjadi waspada.
Penyelidik Bumi Muda Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Ugan Saing mengatakan, masyarakat sekitar kaki Gunung Inelika juga mengakui bahwa mereka sudah lama mencium ada bau gas, namun tidak mengetahui kemunculan gas tersebut dan tidak menyadari bahayanya.
Menurut Ugan Saing, gas berbahaya Gunung Inelika keluar melalui rekahan - rekahan. Lokasi yang terdapat rekahan - rekahan dikategorikan zona lemah karena mudah ditembusi oleh gas. Ditambah lagi karakteristik gas adalah selalu mencari tempat yang paling mudah untuk keluar.
"Konsentrasi gas di Inelika ini umumnya tinggi terutama gas H2S dan CO2," kata Ugan Saing.
Dia menjelaskan, gas berbahaya yang keluar dari rekahan tidak berwujud sehingga tidak terlihat oleh mata. Cara untuk mengetahui bahwa ada gas yang keluar dari rekahan adalah menggunakan alat pendeteksi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Inelika di Bajawa Utara Ngada Naik Status Waspada, Warga Diminta Tidak Panik
Menurutnya saat konsentrasi gas tinggi dan terhirup oleh manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan kematian jika menghirup dalam waktu yang lama.
"Gejala awal bisa pusing, mual muntah dan kemudian bisa menyebabkan kematian," ujar Ugan Saing.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.