Berita Sumba Timur
Dampak El Nino, BMKG Prediksi Sumba Timur Alami Kemarau Panjang Hingga Akhir Tahun 2023
BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah Sumba Timur agar bersiap-siap mewaspadai wilayah-wilayah yang rentan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II NTT telah mengeluarkan peringatan penting terkait musim hujan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengalami kemunduran.
Penyebabnya adalah El Niño yang diprediksi akan bertahan hingga tahun 2024 pada tingkat moderat hingga Desember 2023, dan kemungkinan hingga Januari-Februari 2024 mendatang.
Selain itu, fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) juga diprediksi akan tetap positif hingga akhir 2023.
Kombinasi dari kedua fenomena tersebut yakni El Niño dan IOD positif, diprediksi akan berdampak pada berkontribusi dimulainya musim hujan di NTT.
Baca juga: Polres Sumba Timur Amankan Miras dan Sajam dalan Operasi Pekat
Menurut BMKG, dari total 28 zona musim hujan di NTT, sebanyak 9 zona (32 persen) diperkirakan akan memulai musim hujan pada bulan November 2023, termasuk di Kabupaten Sumba Timur.
Sementara itu, 19 zona (68 persen) diperkirakan akan mengalami awal musim hujan pada bulan Desember 2023.
"Jika dibandingkan dengan rerata klimatologis (periode awal musim hujan 1991-2020), awal musim hujan tahun 2023-2024 di NTT, khususnya di Kabupaten Sumba Timur, diprediksi akan terlambat atau mundur.
Puncak musim hujan di NTT, termasuk Kabupaten Sumba Timur, umumnya diperkirakan akan terjadi pada bulan Februari 2024," ungkap BMKG dalam rilisnya, Senin 2 Oktober 2023.
Saat menghadapi kemarau panjang, BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah Sumba Timur agar bersiap-siap mewaspadai wilayah-wilayah yang rentan mengalami kekeringan.
Faktor-faktor seperti kurangnya sumber air bersih, kematian tanaman, dan peningkatan polusi menjadi perhatian utama.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumba Timur, Yonathan Marawali menjelaskan bahwa mereka telah mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi kemarau panjang yang terkait dengan mundurnya musim hujan.
Yonathan mengatakan, pihaknya siap untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di daerah yang kekurangan pasokan air bersih, karena persoalan air bersih adalah kebutuhan dasar yang sangat penting.
"Persoalan air bersih ini adalah masalah kebutuhan dasar. Jadi dalam menghadapi kemarau panjang ini kami terus melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Perkenalkan Tagline "Jangan Mencuri", Orias Petrus Moedak dapat Apresiasi dari Warga Sumba Timur
Yonathan juga menekankan bahwa musim kemarau tahun ini dirasakan cukup kuat di Sumba Timur dan di seluruh NTT.
Oleh karena itu, mereka akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang siap membantu dalam mengatasi masalah ini. Khususnya setelah adanya prediksi BMKG NTT yang menyebutkan musim hujan akan mundur. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.