Berita NTT

Percepat Pembangunan di NTT, Ganef Wurgianto Minta BPSIP Tingkatkan Riset

Pertama, Penyusunan kebijakan teknis perencanaan dan program, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen pertanian.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
GEBYAR - Pelepasan balon dilakukan Asisten II Sekda NTT Ganef Wurgianto didampingi beberapa pejabat pada acara Gebyar Agrostandar di BPSIP NTT, Selasa (26/9/2023). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM- Saat ini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) berubah menjadi Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP). Perubahan ini dimaksudkan agar Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di instansi ini lebih fokus ke urusan Riset.

Terkait dengan itu maka diharapkan keberadaan BPSIP NTT ikut membantu Pemerintah Provinsi NTT dalam menelorkan berbagai Riset untuk mendorong percepatan pembangunan di provinsi kepulauan ini.

Demikian harapan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi NTT, Ganef Wurgianto yang mewakili Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake pada acara Gebyar Agrostandar di BPSIP NTT, Selasa (26/9/2023). Acara inipun berbarengan dengan HUT Perdana BPSIP NTT.

Dihadapan Kepala BPSIP NTT, Dr Ir Sophia Ratnawati, M.Si serta ratusan undangan lainnya Ganef menyampaikan beberapa program pemerintah NTT disertai dengan kendala yang dihadapi.

Baca juga: Ayodhia Kalake Sebut Pemprov NTT Siap Dukung Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Menurutnya, permasalahan yang kerap melanda daerah ini adalah adanya inflasi. Namun bersyukur NTT saat ini masih terkendali yakni berada ada posisi dibawa 4 persen atau sedkit di atas 3 persen.

Kondisi ini, lanjut Ganef, tentu harapan pemerintah NTT semua komponen ikut menjaga termasuk jajaran BPSIP NTT. Instrumen mengendalikan inflasi itu yakni pasar murah dan kini tengah berjalan sehingga ini perlu didukung penuh.

"Perhatian pemerintah NTT juga di sektor Pariwisata dan saat ini fokus perhatian ke Labuan Bajo yang merupakan pariwisata milenial. Kami butuh lebih banyak hasil Riset dari BPSIP," lanjutnya.

Selain itu, kata Ganef program yang tidak kalah hebatnya yakni Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan ini membutuhkan Riset dari instansi ini agar bisa berdampak positif buat petani-peternak di NTT.

Baca juga: Utang Pemprov NTT Tembus Rp 1 Triliun, Ana Kolin Tegaskan Tidak Perlu Ada Staf Khusus Gubernur

"Semua program Pemerintah NTT harus dikerjakan bersama tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Kita butuh tim yang kuat apalagi dalam waktu dekat akan dibahas RPJMP sehingga mohon dukungannya," pinta Ganef.

Kepala BPSIP NTT, Dr Ir Sophia Ratnawati, M.Si pada kesempatan ini mengatakan, pihaknya memerlukan sebuah standar instrumen pertanian demi menjamin mutu dari proses dan produk hasil pertanian.

Dikatakannya , Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) lahir pada 21 September 2022 melalui Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 yang memiliki tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen pertanian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian menyelenggarakan beberapa fungsi.

Pertama, Penyusunan kebijakan teknis perencanaan dan program, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen pertanian.

Baca juga: Ganef Wurgianto Sedih Baru Ada Dua Investor yang Ada di Lembata

Kedua, Pelaksanaan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan serta harmonisasi standar instrumen pertanian.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved