Berita Belu

Damianus Saik Raih Juara 3 Nasional Sebagai Inseminator Terbaik Kategori Wilayah Dominan Kawin Alam

Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada sosok Nominator Terbaik Indonesia asal Kabupaten Belu. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PETERNAKAN - Damianus Saik didampingi Kabid Perbibitan dan Produksi, Ade Wahyuni, pada Acara Puncak Peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187 yang berlangsung di Donohudan, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (22/09/2023) yang dihadiri oleh perwakilan seluruh provinsi di Indonesia. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Damianus Saik, putra kelahiran Turiskain pada 27 Juli 1985 berhasil mengharumkan nama Provinsi NTT, Khususnya Kabupaten Belu di tingkat Nasional. 

Pasalnya, Damianus yang yang selama ini mengabdi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kabupaten Belu sejak tahun 2012 silam ini berhasil meraih juara 3 Nasional sebagai Inseminator terbaik kategori Wilayah Dominan Kawin Alam. 

Penghargaan tersebut diterima Damianus didampingi Kabid Perbibitan dan Produksi, Ade Wahyuni, pada Acara Puncak Peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187 yang berlangsung di Donohudan, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (22/09/2023) yang dihadiri oleh perwakilan seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga: Pemkab Belu Salurkan Bantuan Pangan CBP Bagi 15.697 Kelompok Penerima Manfaat

Prestasi yang diperoleh Damianus setelah melewati rangkaian proses seleksi oleh Tim Penilai dari Provinsi dan Pusat yang dilakukan sejak bulan Juli 2022, terhadap aktifitas IB dan cakupan wilayah Dominan Kawin Alam di wilayah Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. 

Dalam penilaian setiap provinsi mengirimkan satu orang nominator untuk mengikuti lomba inseminator tingkat nasional dan Provinsi NTT mengirimkan nominator asal Kabupaten Belu.

Pria yang baru lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023, mengaku sangat senang dan bahagia atas prestasi yang diperolehnya. 

"Puji Tuhan saya syukuri kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkatnya saya bisa meraih prestasi ini," ujar Damianus ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu 23 September 2023.

Baca juga: Buka Program TMMD ke-118 Kodim/1605 Belu, Bupati Taolin: Kemanunggalan TNI Sejahterakan Masyarakat


Selama menjalani sebagai petugas Inseminator, Damianus menyampaikan bahwa ada motto tersendiri yakni "Setetes mani sejuta harapan". 

Ia menjelaskan bahwa motto tersebut mengandung arti ''ketika saya membawa satu straw (bibit), kalau dia jadi akan menambah ekonomi dalam keluarga," tambahnya. 

Damianus juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Provinsi dan lebih khusus kepada Pemerintah Kabupaten Belu yang selama ini telah memberikan perhatian khusus di bidang peternakan. 

Sebagai petugas Inseminator ia berharap agar kedepan bibit yang disiapkan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten harus siap sedia. Karena menurutnya, di Kabupaten Belu permintaan akan IB ini semakin tinggi. 

"Khusus di Kecamatan Tasifeto Timur ini, permintaan semakin tinggi, masyarakat tidak mau lagi menggunakan kawin Alam, mereka sangat senang dengan hasil IB ini. Karen itu, kalau bisa kedepan sarana dan prasarana lain juga bisa mendukung, karena memang ini berkesinambungan dan yang paling penting juga obat-obatan, sehingga penanganan pasca lahir itu tidak boleh ada kendala dan tenaga pendamping juga harus tambah," ungkapnya. 

Kedepan, kata dia, sebagai petugas Inseminator akan terus berkomitmen untuk melakukan sosialisasi yang lebih intensitas kepada masyarakat sehingga tetap menjalin hubungan yang baik dan dapat bekerjasama dalam membangun peternakan di Kabupaten Belu. 

Baca juga: Keuskupan Atambua Gelar Muspas IX dan Pameran Ekonomi Kreatif, Uskup: Bisa Bina Kebersamaan 


"Saya akan terus melakukan sosialisasi dan pendampingan yang intensif, sehingga di Desa tidak ada lagi yang menggunakan kawin alam lagi, karena secara kualitas kawin alam kalah jauh dari hasil yang menggunakan teknologi (Inseminasi, red)," tuturnya. 

Atas prestasi yang diraih Damianus, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin mengaku sangat bangga dengan pencapaian dan prestasi yang diperoleh Damianus dan Kabid Perbibitan dan Produksi, Ade Wahyuni selaku pendamping.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada sosok Nominator Terbaik Indonesia asal Kabupaten Belu. 

"Selamat buat Ibu Kabid dan Pak Damianus. Terimakasih dan sukses selalu," ucap Bupati Agus Taolin dikutip dari prokopim Belu. 

Baca juga: Camat Kota Atambua Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan 


Untuk Juara I dan II masing masing diraih oleh Provinsi Lampung dan Provinsi Kalimantan Selatan. Pada puncak penyerahan anugerah, Damianus Saik didampingi Kabid Perbibitan dan Produksi, Ade Wahyuni yang mewakili Kadis PKH Kabupaten Belu.

Sementara itu, terpisah Kabid Ade Wahyuni saat dihubungi Pos Kupang menjelaskan bahwa Damianus Saik sudah melakoni profesi sebagai inseminator sejak tahun 2012.

Selain sudah mengantongi Sertifikat Inseminator (IB), Damianus Saik juga berhasil menerapkan Inovasi Rumah Singgah Ternak yang digagas Kabid Perbibitan dan Produksi, Ade Wahyuni.

Disampaikan Wahyudi, bahwa Damianus sukses mengawal kelahiran alam diwilayah Kabupaten Belu, khususnya Kecamatan Tasifeto Timur hingga mencapai14.787 ekor.

"Dami Saik juga berhasil menghadirkan 570 ekor ternak sapi hasil IB, seperti jenis sapi Bali, Angus, Simental, Limousin dan Sapi Wagyu," sebut Ade Wahyuni.

Baca juga: Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Belu dikukuhkan, DP Korpri NTT: Pengurus Harus Punya Komitmen

Sejak tahun 2019, jelas Wahyuni bahwa petani mulai dikenalkan dengan Inovasi Rumah Singgah Ternak (Chows Shelter) dan berjalan dengan baik. Kemudian diikuti dengan rangsangan insentif kelahiran.

"Dalam seharian, Damianus memberi pelayanan kepada peternak terutama untuk perkawinan ternak melalui Inseminasi Buatan dengan menggunakan straw (bibit) sapi unggul dari berbagai jenis," ujar Kabid Ade Wahyuni.

Ia menjelaskan bahwa Rumah Singgah Ternak merupakan INOVASI yang dilahirkan pada daerah introduksi dengan dasar dapat meningkat jumlah ternak yg di Inseminasi, meningkat kebuntingan ternak dan Kelahiran hasil Inseminasi Buatan.

Selain itu juga mengajak peternak atau membiasakan peternak untuk memelihara ternak secara intensif akan memperoleh hasil yang baik dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani peternak di Kabupaten Belu. 

Baca juga: Jelang HUT TNI Ke-78, Dandim 1605/Belu Resmi Buka Open NTT Turnamen Bola Voli Putra

Ade Wahyuni juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Belu, Wakil Bupati Belu dan Sekda Belu yang selama ini memberikan perhatian khusus kepada pembangunan peternakan di Kabupaten Belu.

"Terimakasih kepada Bapak Bupati, Wabup dan Sekda Belu atas perhatian khusus kepada pembangunan peternakan, sehingga kita bisa mendapat penilaian terbaik secara nasional dari pemerintah pusat," ucap Ade Wahyuni.

Untuk diketahui, kegiatan Inseminasi Buatan dengan menggunakan bibit sapi unggul merupakan salah satu kegiatan yang langsung menyentuh peternak dan manfaatnya langsung dapat dirasakan oleh peternak. 

Anak sapi yang lahir melalui perkawinan IB kualitasnya sangat bagus dengan pertambahan berat badan yang sangat cepat, sehingga memberikan keuntungan ekonomis yang cukup tinggi kepada peternak.. 

Untuk di Kabupaten Belu sendiri, berdasarkan data yang diperoleh Pos Kupang populasi ternak sapi tahun 2022, baik yang masih kecil, remaja dan dewasa mencapai 67.100 ekor. 

Pemerintah Kabupaten Belu per Juli 2023 sudah berhasil mengirimkan 4000 ekor sapi keluar NTT dan kembali mendapat kuota tambahan sebesar 600 ekor. (cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved