Berita NTT
Unicef Harap Adanya CSR Dunia Usaha Bagi Sektor Kesehatan di NTT
Yudhistira Yewangoe mengatakan, acara itu sebenarnya mengumpulkan forum CSR yang terdiri dari berbagai pelaku usaha.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Unicef bersama sejumlah LSM di NTT berharap adanya CSR dunia usaha bagi sektor kesehatan di provinsi NTT.
Bapelitbangda Provinsi NTT menggelar Workshop Program Kesehatan Bersama Corporate Social Responsibility (CSR) di Hotel Harper Kupang, Kamis 14 September 2023.
Kegiatan ini bekerjasama dengan bersama Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Bappelitbangda Provinsi NTT, dan PKBI Provinsi NTT.
Dalam workshop ini UNICEF menginginkan semua pihak agar memberi perhatian ke aspek kesehatan.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Ganef Wurgianto, menyampaikan dalam pembukaan workshop program Kesehatan bahwa bantuan CSR harus tepat sasaran.
Baca juga: UNICEF Gandeng Pemerintah Perkuat Peran Kader Atasi Kasus Wasting di Kota Kupang
Ia menekankan bahwa pemberian bantuan CSR sebaiknya tetap berkoordinasi dengan bapelitbangda dan badan penanaman modal daerah.
CSR tidak dapat bekerja sendiri dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, namun harus mendukung pemerintah provinsi NTT dalam upaya menurunkan angka stunting dan kemiskinan, atau berkolaborasi dengan mitra pembangunan seperti UNICEF.
Kepala perwakilan UNICEF untuk NTT dan NTB, Yudhistira Yewangoe, menyatakan bahwa acara tersebut sebenarnya merupakan pertemuan forum CSR yang terdiri dari berbagai pelaku usaha.
"Sebenarnya, dunia usaha telah memberikan banyak bantuan melalui program Corporate Social Responsibilities. Harapan kita adalah memperluas wawasan dunia usaha untuk mendukung program kesehatan di Provinsi NTT," ujar dia Kamis siang.
Yudhistira Yewangoe mengatakan, acara itu sebenarnya mengumpulkan forum CSR yang terdiri dari berbagai pelaku usaha.
Baca juga: Atasi Stunting, UNICEF NTT Gelar Orientasi Program Gizi Remaja
"Sebenarnya banyak bantuan yang sudah diberikan oleh dunia usaha lewat CSR, yang mau kita mau buat adalah membangun wawasan," kata dia, Kamis siang.
Yudhistira mengatakan, pemahaman yang sama itu bermaksud agar pelaku usaha bisa ikut berkontribusi dalam penyaluran CSR, terutama di bidang kesehatan antara lain mendukung program untuk menurunkan angka kematian ibu bayi dan balita, Insidens TBC, pneumonia, dukungan eliminasi malaria dan program imunisasi.
Kadangkala, pelaku usaha kesulitan memberikan CSR karena minimnya informasi atau program yang harus di intervensi.
Adanya pertemuan atau workshop ini tu paling tidak pelaku usaha mampu mengidentifikasi persoalan permasalahan kesehatan dan tantangan yang sedang terjadi.
Baca juga: Soroti Kasus TBC Anak, Dinkes Kota Kupang Gandeng Unicef Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Nakes
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.