Berita Kota Kupang

UNICEF Gandeng Pemerintah Perkuat Peran Kader Atasi Kasus Wasting di Kota Kupang

Diakhir sambutannya, George berterima kasih kepada 10 kader yang telah memberikan diri untuk bekerja secara suka rela membantu sesamanya.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
POSE BERSAMA, Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh dengan Kepala Kantor Perwakilan UNICEF NTT dan NTB, Yudhistira Yewangoe bersama 10 Kader dan undangan lainnya. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - UNICEF bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mengatasi kasus Wasting atau gizi buruk anak-anak di Kota Kupang.

Kolaborasi UNICEF dan Pemkot Kupang itu dengan membentuk dan memperkuat kelompok Kader di Kecamatan Kelapa Lima guna mencegah kasus gizi di Kota Kupang.

Para kader yang dibentuk semakin diperkuat dalam acara yang digelar oleh UNICEF mengusung tema " Penguatan Peran Kader Dalam Mendukung Pencegahan dan Tata Laksana Wasting di Provinsi NTT" yang berlangsung di Neo Aston Hotel Kupang, Senin 31 Juli 2023.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh.

Baca juga: Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Bertekad Atasi Stunting di Desa Geliting

Dalam sambutannya, George mengungkapkan bahwa 10 Kader terpilih akan menjadi eksekutor di Kota Kupang untuk membantu pemerintah dalam mencegah secara dini kasus Wasting di Kota Kupang.

"Kota ini sangat membutuhkan eksekutor, dan terimakasih karena telah dipilih 10 kader sebagai eksekutor ini," ungkapnya.

Menurut dia, persoalan gizi buruk datang dari berbagai faktor, salah satunya pekerjaan.

Baca juga: Stunting dan Kemiskinan Masih Jadi Momok NTT, Ansy Lema Ajak Warga Perang Dengan Gemarikan

"Kalau orang tidak ada kerja, dia mau makan atau minum dan penuhi kebutuhan hidup dengan apa. Sehingga pemerintah harus berkolaborasi dengan sungguh-sungguh untuk ciptakan kerja," jelasnya.

Pencegahan gizi buruk, menurut George harus dikawal sejak janin itu terbentuk dikandungan ibunya. Dimana proses pengawalan ini wajib dilakukan sehingga tidak menjadi masalah berkepanjangan.

"Sejak ibu mulai hamil, proses kawal kesehatan bayinya dilakukan secara baik, apabila tidak dijalankan, maka Wasting akan jadi perkejaan berat buat kita," imbuhnya.


Sementara itu, George meminta agar pemerintah berkolaborasi dengan gereja dan perguruan tinggi guna mendesaign anak-anak cerdas sejak usia dini ( bayi usia 2 bulan- 3 tahun.

Diakhir sambutannya, George berterima kasih kepada 10 kader yang telah memberikan diri untuk bekerja secara suka rela membantu sesamanya.

"Program seperti ini akan jauh lebih baik daripada kita pergi bawah bantuan, itu tidak akan selesaikan persoalan gizi buruk," tandasnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved