Berita Sumba Barat

Resmikan Rumah Belajar Sumba, Wabup John Lado Minta Guru Manfaatkan Guna Tingkatkan Kompetensi Guru

Menjawab tantangan tersebut Save the Children Indonesia membangun Rumah Belajar Sumba dan sarana fasilitas air bersih.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
GUNTING PITA - Wakil Bupati Sumba Barat, NTT, John Lado Bora Kabba, S.P menggunting pita saat peresmian Rumah Belajar Sumba, Rabu 5 September 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Wakil Bupati Sumba Barat, NTT, John Lado Bora Kabba, S.Pd didampingi Direktorat PAUD, Ditjen PAUD Dikdasmen pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Djajeng Baskoro, M.Pd dan CHief of Program Impact Creation Save the Children Indonesia,
Rosianto Hamid dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkungan Pemerintahan Sumba Barat lainnya  meresmikan Rumah Belajar Sumba di Weekarou, tepatnya  yang terletak disamping Kantor DPRD Sumba Barat di Weekarou, Keluraham Weekarou, Kecamatan Loli, Sumba Barat, Rabu 6 September 2023.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati John Lado Bora Kabba meminta para guru untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam hal ini Rumah Belajar Sumba untuk belajar bersama meningkatkan kompetensi guru yang seterusnya diajarkan kepada anak-anak Paud, TK dan Sekolah Dasar  (SD) kelas bawah dalam hal ini kelas I dan II.

Baca juga: Pimpin Rapat Pacuan Kuda, Bupati Sumba Barat Minta Para Pemilik dan Pencinta Persiapkan Kuda Pacu

"Dengan dukungan mentor-mentor hebat dan  berpengalaman karena sudah menjalani pelatihan yang difasilitasi Save the Children Indonesia siap membagi pengalaman belajar bersama para  guru dari berbagai sekolah di seluruh wilayah Sumba Barat untuk belajar bersama di Rumah Belajar Sumba," kata Jhon.

Tidak hanya belajar modul-modul pembelajaran dan lain-lain dalam mensukseskan  program pendidikan Merdeka Belajar tetapi para guru juga dapat  belajar menggunakan   informasi teknologi (IT) demi mendukung percepatan pemahaman dan pengusaan metode pembelajaran yang simpel dan praktis yang telah dirancang. Dengan pengusahaan pengetahuan dan teknologi mumpuni akan  berdampak positip terhadap peningkatkan   kualiats pendidikan Sumba Barat ke depan.

Menurutnya, salah  permasalah  rendahnya kualitas pendidikan Sumba Barat karena kualitas para pendidik dalam hal ini para guru masih rendah pula. Masih banyak tenaga guru PAUD, TK dan SD dengan kualifikasi pendidikan bukan S1 atau bukan berasal dari sarjana pendidikan.

Baca juga: Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Soroti Kualitas Tenaga Pendidik

Karena itu kehadiran rumah belajar Sumba yang difasilitasi pembangunannya  oleh Save the Children  Indonnesia harus sungguh-sungguh dimanfaatkan para guru untuk belajar bersama demi meningkatkan kemampuannya. Dengan demikian dapat diaplikasikan kepada anak-anak di sekolah masing-masing.  Karena itu, Wabup berharap kehadiran rumah belajar Sumba harus dapat meningkatkan kualitas pendidikan Sumba bukan hanya anak-anak sekolah tetapi meningkatkan pula kualitas para guru itu sendiri.

Sementara itu CHief of Program Impact Creation Save the Children Indonesia, Rosianto Hamid dalam sambutannya mengatakan Propinsi NTT telah lama menghadapi tantangan dalam meningkatkan   mutu  pendidikan memastikan akses layanan dasar bagi anak-anak.

Karena itu Save the Children Indonesia membangun “Rumah Belajar Sumba” dan sarana fasilitas air bersih untuk mendukung keberlangsungan hak–hak anak di Sumba.

Baca juga: Wakil Bupati Sumba Barat Perintahkan Tim Terpadu Periksa 8 Kades Tak Ikut Bimtek

Baginya langkah itu merupakanbentuk kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan dan
masyarakat untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam pendidikan serta pemenuhan akses air bersih yang aman bagi anak-anak.

Disebutkan data terbaru dari Data Verifikasi  Pusdatin menunjukkan 79,4 persen guru PAUD di Kabupaten Sumba Barat berpendidikan dibawah D4 atau S1. Dan mayoritas  guru PAUD dan SD non PNS.

Kondisi guru yang belum memenuhi standar nasional ini sangat berpengaruh terhadap output pengajaran seperti tingkat literasi dan numerasi bagi anak-anak di Sumba Barat. Anak-anak menghadapi tantangan dalam transisi pendidikan ditingkat dasar.Pengajaranditingkat pendidikan dasar yang belum berhasil menstimulasi tumbuh kembang anak menyebabkan anak-anak tidak dapat mengembangkan potensi maksimalnya.”ungkap Rosianto Hamid.

Menjawab tantangan tersebut Save the Children Indonesia membangun Rumah Belajar Sumba dan sarana fasilitas air bersih.

Rumah Belajar Sumba merupakan sebuah ruang belajar pertama di Sumba Barat yang hadir dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan teknologi pembelajaran aerta pelatihan berbasis lokal, inklusif dengan metode sinkronisasi untuk guru,tenaga pendidik dan kepala sekolah.

Disebutkan tahun ini, sebanyak 30 guru PAUD/TK dan guru SD kelas 1 dan 2 sedang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas mengajar dan dapat mengakses secara mandiri kurikulum pengajarantersebut pada komputer yang tersedia di Rumah Belajar Sumba.

Baca juga: Kepsek SMUN I Kota Waikabubak, Sumba Barat Tegaskan Dana Komite Sekolah Sesuai Kesepakatan Ortu

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved