Berita Manggarai Baraat

Workshop Pengembangan Kurikulum Sekolah Perikanan Berketahanan Iklim Digelar di Manggarai Barat

Kegiatan yang digagas Yayasan Bintari ini digelar selama dua hari sejak 30-31 Agustus di Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kegiatan yang digagas Yayasan Bina Karta Lestari  ini digelar selama dua hari sejak 30-31 Agustus di Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. 

POS-KUPANG.COM -  Sejumlah nelayan, perempuan nelayan, remaja dan nelayan penyandang disabilitas mengikuti kegiatan workshop pengembangan Climate Smart Fisheries Field School yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Karta Lestari (BINTARI).

Kegiatan yang digagas Yayasan Bina Karta Lestari  ini digelar selama dua hari sejak 30-31 Agustus di Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi multi stakeholder guna meningkatkan kapasitas dan kemampuan adaptasi nelayan Warloka pesisir dalam menghadapi Perubahan Iklim terutama untuk mewujudkan tata kelola perikanan yang berketahanan iklim dan berkelanjutan di Kabupaten Manggarai Barat.

Baca juga: KemenPAN-RB Dorong ASN di Manggarai Barat Percepat Reformasi Birokrasi Tematik

Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai  Barat, Fatinci Reynaldi.

Ia berharap, pelaksanaan kegiatan ini agar masyarakat pesisir perlu memiliki perubahan mindset dari nelayan tradisional menjadi nelayan milenial, dimana sekarang bukan lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan

Sementara Putu Wahyudi Pratama dari Stasiun Meteorologi Komodo dalam sambutannya menyampaikan, saat ini telah terjadi kenaikan suhu global yang salah satunya menyebabkan kelangkaan pangan. Untuk itu diharapkan nelayan bisa mengidentifikasi dan memitigasi dampak perubahan iklim disektor perikanan.

Hamdan Nurdin, Analis Iklim dari Stasiun Klimatologi NTT menyebut, adaptasi perlu dilakukan dengan mengembangkan kerangka kebijakan, memperkuat kajian kerentanan, peningkatan kapasitas dan memperkuat implementasi dengan kerjasama antar pihak.

Baca juga: Kasus Pencabulan di Manggarai Barat, Polisi Terapkan Pidana Anak untuk 1 Pelaku

Sementara Yudhi Nugraha Septiadi dari Stasiun Meteorologi Tenau menekankan perlunya nelayan dapat mengakses dan membaca informasi cuaca maritim guna meningkatkan efisiensi tangkapan dan keselamatan nelayan.

Senada dengan hal tersebut, Bonefasius Ambon dari KCD KP NTT Wilayah Manggarai Raya menekan pentingnya pelestarian sumber daya perikanan dan ekosistem mangrove guna menjamin keberlanjutan dan ketahanan pangan disektor perikanan tangkap.

Perikanan (tangkap) merupakan sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat pesisir dan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh perubahan iklim.

Dampak perubahan iklim terhadap sektor perikanan tangkap antara lain adalah penurunan hasil tangkapan, kerusakan habitat alami ikan, area tangkapan yang semakin jauh, kerusakan infrastruktur perikanan tangkap, keselamatan nelayan dan penurunan pendapatan nelayan.

Baca juga: Polres Manggarai Barat Bentuk Kampung Bebas Narkoba di Labuan Bajo

Perubahan iklim mengakibatkan penurunan stok ikan laut yang berpengaruh terhadap penurunan produktivitas perikanan tangkap sebesar 35 persen secara global.

Bahkan berdasarkan scenario RCP 2,6 diperkirakan hasil tangkapan ikan dunia mengalami penurunan sebesar 2,8 % hingga 5,3 % pada tahun 2050 di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE). Sementara berdasarkan scenario RCP 8,5, hasil tangkapan ikan dunia akan mengalami penurunan jauh lebih besar dari 7 % hingga 12,1 % pada kawasan dan tahun yang sama. 

Penurunan produktivitas perikanan pada akhirnya berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB suatu daerah.

Baca juga: 2 Kali Mangkir Pemeriksaan, Polres Manggarai Barat Segera Tangkap Direktur PT Omsa

Dalam konteks lokal, kontribusi sektor perikanan dan pertanian terhadap PDRB Kabupaten Manggarai Barat tercatat mengalami penurunan sejak 2016 hingga 2020. sementara sektor tersebut merupakan sektor terbesar yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Manggarai Barat sebesar 41,13 % .

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved