Berita Manggarai Timur
Sebelas Tahun Derita Sakit, Peserta JKN Asal Manggarai Timur Berobat Tanpa Keluarkan Biaya
Kornelia Ndamu, kepada POS-KUPANG.COM, Senin 28 Agustus 2023, mengatakan, sangat terbantu karena menjadi peserta JKN
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Yohanes Nila pegawai honorer di KPU Manggarai Timur juga mengatakan, ia bersama anak-anak terdaftar sebagai peserta JKN melalui tanggungan istri sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Yohanes juga mengaku, sangat terbantu menjadi kepesertaan JKN. Selain tanpa biaya juga pelayanan sangat mudah dan cepat tanpa diskriminasi.
"Saya rasakan itu sekitar tahun 2018 lalu, anak saya yang sulung operasi radang amandel. Waktu itu, saya dan istri bawa periksa di dokter praktek apotek Gratia Borong, saat itu dokter periksa kesehatan lalu cek kepesertaan BPJS anak saya ini di aplikasi dan terdaftar aktif. Selanjutnya anak saya langsung dirujuk ke RS Siloam Labuan Bajo untuk operasi," ujar Yohanes.
Dikatakan Yohanes, selama periksa anaknya di dokter praktek, operasi hingga cek up di rumah sakit, tidak ada sepeser uang pun yang mereka keluarkan untuk beli obat atau bayar petugas medis.
"Sama sekali tidak ada uang yang kami keluarkan untuk bayar tenaga medis atau bayar untuk beli obat dan lain sebagainya. Kami keluarkan biaya hanya untuk beli makan minum saja," ujarnya.
Yohanes juga mengaku, selama anaknya menjalani operasi dan perawatan di RS Siloam juga fasilitas yang diberikan sangat memadai dan nyaman. Petugas juga sangat ramah.
Dionisia Danul berprofesi sebagai guru di Manggarai Timur juga mengaku, menjadi peserta JKN sangat terbantu.
"Saya beberapa minggu lalu sakit tidak perlu saya sebutkan dan saya ke Puskesmas Borong dan di sana petugas langsung cek kartu BPJS Kesehatan dan langsung lakukan tindakan medis. Setelah itu saya di rujuk ke RSUD Borong untuk menjalani tindakan medis lanjutan dan di sana juga petugas hanya lihat kartu BPJS Kesehatan dan langsung melakukan penanganan," ujarnya.
"Selama tindakan medis dilakukan dengan baik, bahakan ada beberapa dokter memang yang punya keahlian masing-masing tangani saya dibantu oleh bidan dan perawat. Selanjutnya saya disuruh nginap satu malam untuk pemulihan kesehatan dan saya dilayani di kelas II. Selama penginapan saya benar-benar dirawat dengan baik, tanpa ada diskriminasi," ujarnya. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.