Berita Manggarai Timur

Sebelas Tahun Derita Sakit, Peserta JKN Asal Manggarai Timur Berobat Tanpa Keluarkan Biaya

Kornelia Ndamu, kepada POS-KUPANG.COM, Senin 28 Agustus 2023, mengatakan, sangat terbantu karena menjadi peserta JKN

Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
BERI KETERANGAN - Veronika Padle, peserta JKN di Kabupaten Manggarai Timur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG-  Konstantinus Pas, suami dari Kornelia Ndamu, warga Kampung Paka, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur sebelas tahun menjalani perawatan secara medis karena menderita sakit. 

Selama menjalani perawatan dan pengobatan medis, keluarga Konstantinus tidak mengeluarkan biaya apa pun. Konstantinus terbantu karena menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan

Kornelia Ndamu, kepada POS-KUPANG.COM, Senin 28 Agustus 2023, mengatakan, sangat terbantu karena menjadi peserta JKN, apalagi sebagai petani yang mempunyai penghasilan ekonomi yang pas-pasan. Ia bersama suami dan anak-anak sendiri telah menjadi peserta JKN sejak lama. 

Baca juga: Peserta JKN Kabupaten TTS Capai 95,87 Persen, BPJS Kesehatan Serahkan Penghargaan 

"Suami saya Konstantinus Pas, menderita sakit hingga saat ini, sudah sebelas tahun. Selama suami saya sakit, meski dirawat di rumah saja karena kemauan suami saya, tapi petugas medis selalu datang periksa kesehatan dan kasih obat di rumah tanpa sedikit pun kami bayar obat atau bayar petugas yang datang," ujarnya.

Bukan hanya suami, Kornelia juga merasakan sendiri betapa terbantunya menjadi peserta JKN. Saat bersalin semua anaknya dan juga memeriksa kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) yakni RSUD Borong dan puskesmas hanya menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai peserta BPJS Kesehatan dan tanpa mengeluarkan biaya apa pun, baik untuk pemeriksaan kesehatan maupun pengambilan obat. 

"Saya rasakan betul manfaat dari BPJS Kesehatan ini dimana waktu saya partus anak-anak saya, dan tiap kali saya pergi periksa kesehatan atau berobat di Faskes saya selalu terbantu dengan hanya menunjukkan KIS ini. Selanjutnya petugas cek di aplikasi yang ada di komputer lalu suruh saya antri untuk mendapatkan perawatan atau pengobatan medis," ujarnya. 

Baca juga: Sejak Awal Jadi Peserta JKN BPJS Kesehatan, Jamilah Tak Kuatir Biaya Operasi Anaknya

Karena itu, Kornelia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan juga BPJS Kesehatan yang telah melindungi kesehatan masyarakat. 

Veronika Padle, warga Kampung Tanggo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, juga mengaku sudah lama menjadi peserta JKN. Selama menjadi peserta JKN dengan mempunyai KIS saat memeriksa kesehatan atau berobat di Faskes seperti RSUD Borong atau Puskesmas Borong tidak ribet, tanpa biaya. Pelayanan pun sangat muda dan cepat. 

"Saya tidak tahu lagi kapan saya urus kartu BPJS ini, tapi semenjak saya menjadi peserta JKN, saya kalau pergi periksa kesehatan atau berobat baik di Puskesmas Borong atau di rumah sakit Borong, saya lihat petugas hanya tanya nama cek di komputer saja, setelah itu mereka suruh saya tunggu antrian ketemu dokter lalu kasih obat. Setelah itu saya disuruh pulang tanpa mengeluarkan biaya apa pun dan pelayanan pun cepat, lama mungkin hanya antri karena banyak pasien saja," ujarnya.

Baca juga: Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis Berkat Program JKN BPJS Kesehatan, Sofiah Mengaku Senang

Karena itu, Veronika berprofesi sebagai pedagang sayuran di Pasar Borong ini mengaku senang. Ia berterimakasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan karena sudah menjadi peserta JKN

"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan. Saya sangat senang dengan tidak pakai biaya saat berobat. Ini sangat terbantu bagi saya sebagai seorang petani," ujarnya.

Yustina Nganun, pedagang sayuran di pasar Borong asal Kampung Kondong, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai juga menyampaikan hal yang sama. 

Yustina juga mengaku, sejak terdaftar sebagai peserta JKN saat berobat ke Puskesmas, atau Pustu tidak dikenakan biaya apa pun. 

Baca juga: Integrasi Program JKN dan BPJS Kesehatan Malaka Capai Target Maksimal Hingga 100,10 Persen

"Tidak pernah saya beli obat kalau saat saya berobat di Puskesmas atau Pustu. Saya hanya tunjuk KIS saya, petugas cek lalu antri untuk perawat, bidan atau dokter cek kesehatan dan mereka suruh saya bawa resep untuk ambil di loket khusus obat," ujarnya. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved