HUT RI ke 78
HUT RI Ke-78, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni Sebut Merdeka Tapi Belum Bebas
warga NTT patut berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah, sedang dan terus membangun bendungan-bendungan besar
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pimpinan DPRD NTT, Emelia Julia Nomleni atau yang biasa disapa Emi Nomleni menilai 78 Tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebagai Negara yang sudah merdeka tetapi belum merasa bebas.
"17 Agustus 2023 saat ini, berarti bahwa sudah 78 tahun Indonesia merdeka. Pencapaian demi pencapaian dalam berbagai bidang, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hukum serta politik sudah nampak," kata Emi Nomleni kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 15 Agustus 2023 Sore.
Emi Nomleni menyampaikan, 17 Agustus 1945 para founding fathers memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Dengan suara yang lantang Bung Karno menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Pernyatan tersebut kemudian dikumandangkan ke seluruh sudut Jakarta, pelosok negeri dan bahkan dunia internasional.
Baca juga: Siswa dan Guru SMPN 3 Taebenu dan SD GMIT Oehani Ramaikan Perayaan HUT RI ke 78
"Di bidang politik, misalnya adanya pergantian kepemimpinan nasional yang terjadi secara regular. Pesta demokrasi tersebut terbuka bagi semua warga negara tanpa sekat ras, etnis, golongan. Artinya setiap warga negara punya hak dan kewajiban yang sama untuk dipilih dan memilih," pungkasnya.
Pada bidang ekonomi, lanjut dia, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo terus mempersempit gap antar wilayah. Dimana, berbagai pembangunan infrastruktur raksasa dan berskala luas tidak hanya berfokus di satu daerah tapi menyebar ke semua daerah sesuai kebutuhan wilayah masing-masing.
"Kalau di bidang pendidikan tidak semua hal di copy paste dari luar. Bahkan output Indonesia juga sudah banyak yang berkiprah di luar negeri. Kualitas guru, dosen dan tenaga kependidikan terus ditingkatkan termasuk tingkat kesejahteraannya," tuturnya.
Hal yang perlu dipertanyakan, kata dia, apakah semua hal yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa ini sudah tercapai?
"Dengan jujur kita harus mengakui masih banyak PR yang harus kita selesaikan. Khusus untuk NTT misalnya di bidang pendidikan. Angka putus sekolah masih tinggi, infrasruktur pendidikan masih banyak yang tidak layak, buku-buku kurang, upah guru terutama yang honor sangat rendah termasuk fasilitas pendukung lainnya seperti listrik, telepon, internet dan sebagainya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Emi Nomleni menyampaikan, data statistik memperlihatkan warga NTT mayoritas bekerja di sektor pertanian. Tapi angka kemiskinan masih tinggi. Dimana, secara nasional, NTT berada pada peringkat ke 3 provinsi termiskin.
"Pola pertanian yang subsistem menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan untuk kebutuhan rumah tangga saja belum bisa dipenuhi dari usaha tani yang dijalani," katanya.
Baca juga: Rayakan HUT RI ke-78, Grab dan OVO Sumbang Rp 1,5 Miliar untuk Berbagai Komunitas di Indonesia
Namun, lanjut Emi Nomleni, warga NTT patut berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah, sedang dan terus membangun bendungan-bendungan besar untuk kebutuhan pertanian, air bersih dan berbagai kerluan lainnya.
Untuk NTT, kata Emi Nomleni, terdapat sejumlah soal yang membuat NTT belum bisa dikatakan bebas dari berbagai ketertinggalan, walau sudah 78 tahun Indonesia merdeka.
"Persoalan hukum dan kriminal kita juga masih tinggi. Pembunuhan, penganiayaan, KDRT, pencurian, perdagangan orang masih mewarnai kehidupan harian kita. Infrastruktur dasar kita belum selesai, jalan jembatan, dermaga/pelabuhan, bandara, air, listrik, telepon dan internet masih menjadi mimpi untuk sebagian daerah," ungkapnya.
Karena itu, tambahnya, dengan segala tekat, semangat dan semua potensi yang ada, Pemerintah dan masyarakat NTT bersama-sama majukan NTT demi Indonesia.
" Dirgahayu RI, Jayalah Bangsaku. Merdeka!!!" tutupnya (cr20).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.