Berita NTT

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Gubernur dan Wagub NTT Beberkan Pencapaian Selama Lima Tahun Menjabat

Pada tahun 2018, prevalensi stunting 35,4 persen atau sebanyak 81.434 balita dan menurun tajam pada pengukuran Februari 2023

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
PIDATO - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat membacakan Pidato Pembangunan Gubernur NTT dalam rangka HUT Ke-78 Kemerdekaan RI  di Aula El Tari Kupang, Rabu, 16 Agustus 2023.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memasuki waktu terakhir masa jabatan, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi menyampaikan hasil pencapaian selama lima tahun menjabat.

Semua hasil pencapaian itu disampaikan dalam Pidato Pembangunan Gubernur NTT dalam rangka HUT Ke-78 Kemerdekaan RI  di Aula El Tari Kupang, Rabu, 16 Agustus 2023.

Viktor Laiskodat mengatakan, perayaan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia yang tahun ini mengusung tema “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju” mengingatkan masyarakat NTT bahwa Indonesia saat ini telah menjadi bagian dari kelompok negara-negara maju.

"Capaian ini merupakan prestasi yang membanggakan dan memberi semangat juang bagi kita untuk melanjutkan pembangunan," katanya.

Baca juga: Irma Hutabarat Mengaku Salah dan Minta Maaf Klarifikasi kepada Hendrikus Ara Warga NTT

"Kami memulai memimpin dengan membangun narasi baru yang menggambarkan NTT sebagai provinsi luar biasa kaya yang memberi harapan sebagai negeri terjanjikan yang dianugerahkan Tuhan. NTT bangkit dimulai dengan merevolusi cara pandang yang memerdekakan kita dari stigma keterbelakangan yang menjajah dan melemahkan," tambah Gubernur Viktor.

Politisi Nasdem ini menyebutkan, tingkat pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan II Tahun 2023 mencapai 4,04 persen (YoY). Sebelumnya, di masa pandemik covid-19, pertumbuhan ekonomi sempat mengalami kontraksi dengan pertumbuhan minus 2,28.

"Sementara itu, PDRB per kapita kita pada tahun 2022 sebesar Rp. 21,7 juta, meningkat dibanding tahun 2018 sebesar Rp. 18,42 juta," sebutnya.

Dia menerangkan, pertumbuhan ekonomi NTT berlangsung dalam inflasi yang dapat dikendalikan, di mana pada Juli 2023 inflasi 3,88 persen (yoy), berada di rentang sasaran inflasi 3 ± 1 persen. Hal ini diikuti dengan persentase kemiskinan yang menurun dari 21,35 persen tahun 2018 menjadi 19,96 persen pada Maret 2023 atau menurun 1,39 persen.

"Seiring dengan itu, tingkat pemerataan pembangunan yang diukur dari indeks gini yakni 0,355 di tahun 2019 menjadi 0,325 pada periode Maret 2023 dan lebih rendah dari rata-rata nasional 0,388," bebernya.

Selain itu, lanjut Viktor, indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan sebesar 1,51 poin yakni 64,39 pada tahun 2018 menjadi 65,90 di tahun 2022. Kenaikan itu disebabkan oleh kenaikan usia harapan hidup dari 66,38 tahun 2018 menjadi 67,47 tahun 2022 harapan lama sekolah juga meningkat lebih baik pada tahun 2022 yakni 7,70 dibanding 7,30 di tahun 2018. Demikian pula angka pengeluaran per kapita naik menjadi Rp 7,87 juta pada tahun 2022 dibanding tahun 2018 sebesar Rp 7,56 juta.

Baca juga: Penggunaan Internet Banking di NTT Masih Rendah, DJPb NTT Sebut Butuh Perhatian

Lebih lanjut, mantan DPR RI itu juga membeberkan setiap pencapaian dari sembilan bidang pokok seperti bidang kesehatan, bidang pendidikan dan olahraga, bidang pariwisata, bidang pertanian, bidang peternakan, bidang kelautan dan perikanan, bidang infrastuktur, bidang investasi perdagangan, induatri dan energi, bidang koperasi ketenagakerjaan, pemberdayaan masyarakat desa serta kawasan perbatasan.

"Dari bidang kesehatan, Persentase stunting selama lima tahun berturut-turut mulai tahun 2018 sampai dengan 2023 menunjukkan tren penurunan yang besar. Pada tahun 2018, prevalensi stunting 35,4 persen atau sebanyak 81.434 balita dan menurun tajam pada pengukuran Februari 2023, yakni 15,7 persen atau 67.518 balita," terangnya.

Sementara, lanjut Viktor, dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan menengah dan pendidikan luar biasa, Pemerintah Provinsi NTT sejak 2019 sampai dengan periode Juli 2023 telah menerbitkan ijin operasional pendirian sekolah baru untuk tingkat SMA sebanyak 75 sekolah, SMK 58 sekolah dan SLB 17 sekolah.

"Pada tahun 2019, APK NTT sebesar 93,08 persen dan meningkat menjadi 102,53 persen tahun 2023. Demikian pula, APM naik dari 58,89 persen di tahun 2018 menjadi 70,26 persen yang melampaui rata-rata APM nasional 68,87 persen," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved