Berita Jakarta

Jakarta Kota Paling Tercemar di Dunia, Pemerintah Salahkan Musim Kemarau dan Kendaraan Bermotor

Pemeritah Indonesia sendiri mengatakan bahwa penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah musim kemarau dan kendaraan bermotor.

Editor: Agustinus Sape
Youtube/Kompas TV
Kota Jakarta selalu mengalami kemacetan lalu lintas. Pemerintah menyebut ini menjadi salah satu penyebab ibu RI saat ini menyandang predikat kota paling tercemar di dunia, selain karena faktor musim timur yang sedang berlangsung saat ini. 

"Pencemaran udara di ibu kota tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemprov DKI, harus melibatkan daerah sekitarnya," katanya.

Membahayakan kesehatan

Sebelumnya diberitakan, ibu kota Indonesia, Jakarta, menempati urutan teratas sebagai kota paling tercemar di dunia pada Rabu 9 Agustus 2023), setelah secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei, menurut data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir.

Jakarta, yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa, mencatat tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari, menurut IQAir.

Residen Rizky Putra menyayangkan kualitas udara yang semakin buruk membahayakan kesehatan anak-anaknya.

"Saya pikir situasinya sangat mengkhawatirkan," kata Rizky, 35, kepada Reuters TV di pinggir jalan di pusat kota Jakarta.

“Begitu banyak anak yang sakit dengan keluhan dan gejala yang sama seperti batuk dan pilek,” ujarnya.

Penduduk Jakarta telah lama mengeluhkan udara beracun dari lalu lintas yang kronis, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Beberapa dari mereka meluncurkan dan memenangkan gugatan perdata pada tahun 2021 menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara.

Pengadilan pada saat itu memutuskan Presiden Joko Widodo harus menetapkan standar kualitas udara nasional untuk melindungi kesehatan manusia, dan Menteri Kesehatan serta Gubernur Jakarta harus menyusun strategi untuk mengendalikan polusi udara.

Meski demikian, Nathan Roestandy, salah satu pendiri aplikasi kualitas udara Nafas Indonesia, mengatakan tingkat polusi terus memburuk.

“Kita menghirup lebih dari 20.000 napas sehari. Jika kita menghirup udara tercemar setiap hari, (dapat menyebabkan) penyakit pernapasan dan paru-paru, bahkan asma. Ini dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak atau bahkan kesehatan mental,” ujarnya.

 

(apnews.com/channelnewsasia.com/afp/reuters)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved