Berita Manggarai Barat

Potret Hotel Plago Labuan Bajo yang Terbengkalai karena Masalah Hukum

Ditemukan juga beberapa stiker menempel di dinding hotel yang bertuliskan 'Tanah dan bangunan ini diambil alih oleh Pemprov NTT'

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Kondisi bangunan Hotel Plago di Pantai Pede, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT yang terbengkalai. Gambar diabadikan pada Sabtu 5 Agustus 2023 siang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Bangunan Hotel Plago yang berlokasi di Pantai Pede, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini masih terbengkalai karena tersandung Kasus Hukum.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu 5 Agustus 2023, semak-semak mengelilingi bagian belakang dan samping hotel dua lantai yang tersandung Kasus Hukum, sementara interior bangunan hotel nampak masih utuh.

Ditemukan juga beberapa stiker menempel di dinding hotel yang bertuliskan 'Tanah dan bangunan ini diambil alih oleh Pemprov NTT', lengkap dengan logo Pemprov NTT dan logo milik polisi pamong praja. Stiker tersebut terlihat di depan hotel dan juga lobby.

Baca juga: Saksi Ahli dari UGM Dihadirkan Dalam Sidang Lanjutan PHK Bangun Guna Serah Hotel Plago Labuan Bajo

Sementara tepat di depan pintu lobby hotel, terlihat satu unit mobil dan 6 kendaraan roda dua sedang parkir, namun saat wartawan POS-KUPANG.COM mencoba mendekat ke arah lobby hotel tidak terlihat ada aktivitas seperti hotel-hotel pada umumnya.

Di lobby hotel terlihat ada galon air dan belasan jeriken yang tertata rapi. Di belahan tumpukan jeriken itu terdapat sebuah ruangan, dengan beberapa orang berada di dalamnya.

Di lantai dua hotel terdapat puluhan kamar yang berukuran sekitar 7x2,5 meter. Sebagian kamar menghadap ke pantai. Sejumlah kamar belum dipasang toilet, dan beberapa kamar lainnya sudah dipasang toilet jongkok, kondisi toiletnya kotor.

Baca juga: Kasus Pemanfaatan Aset Pemprov NTT di Labuan Bajo, Kejati Tetapkan Satu Lagi Tersangka

Terdapat tiga lorong tanpa pencahayaan di lantai dua hotel itu. Ada kabel lampu yang terlihat berjuntai di lorong. Suasana agak gelap. Butuh keberanian pula untuk menyusuri lorong-lorong panjang hotel itu walaupun dilakukan pada siang hari.

Total ada enam orang yang terlihat di lantai satu hotel tersebut, termasuk sopir dan pemilik mobil. Sopir yang saat itu mengenakan kaos putih mengaku tinggal di hotel tersebut sejak tahun lalu. Ia mengaku ada sekitar sembilan orang yang tinggal di hotel tersebut.

Seorang pria lainnya mengaku tidak tinggal permanen di hotel itu. Pemuda yang memakai topi dan kaos warna army itu mengaku pegawai PT Flobamor yang bekerja di pulau. Ia menolak menyebut namanya, ia mengaku hanya sesekali datang menginap di hotel itu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jaksa Tetapkan 2 Tersangka Korupsi Aset Pemprov NTT di Labuan Bajo

Sementara beberapa orang yang berada bersamanya saat itu, menurut dia, tidak tinggal di hotel tersebut. Mereka disebutnya memiliki rumah di Labuan Bajo. Ia juga mengaku tak tahu saat di konfirmasi kabar direksi PT Flobamor, BUMD milik Pemprov NTT, ada yang tinggal di hotel tersebut.

Untuk diketahui, hotel dua lantai itu dibangun menggunakan material bata merah berukuran sekitar 70x40 meter, memanjang dari arah timur ke barat. Tinggi hotel itu sekitar 15 meter. Lokasinya persis di sebelah barat Laprima Hotel.

Lobby Hotel Plago menghadap ke arah Pantai Pede yang berjarak sekitar 75 meter dari sempadan pantai. Bagian belakang hotel itu berbentuk huruf U. Hotel tersebut dipisahkan dengan pagar tembok dengan jalan Pantai Pede yang menghubungkan Labuan Bajo dengan kawasan MICE Golo Mori.

POS-KUPANG.COM kemudian mencoba menggali informasi tentang Hotel Plago dari pedagang yang berjualan di sekitar Pantai Pede. Salah satu pedagang yang ditemui bernama Nurwati. Ia mengaku hotel tersebut dibangun sekitar tahun 2015. Namun setelah selesai dibangun hotel tersebut tidak pernah difungsikan untuk menerima tamu yang ingin menginap.

Baca juga: Minat Investasi di Labuan Bajo Tinggi, Berbanding Terbalik Dengan Rendahnya Tingkat Kesejahteraan

"Seingat saya dibangun sekitar tahun 2015 mungkin, saya tidak pernah lihat ada orang yang menginap di situ, sejak dibangun dia begitu saja, tidak tahu juga siapa yang tinggal di hotel itu sekarang," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved