Berita NTT

Dua Perempuan Muda Asal Flores Launching Buku Ga'en Wongko Damu Dazar

Flo mengajak orang muda, khususnya bagi milenial yang suka menulis untuk berkarya tanpa harus takut dengan kendala biaya atau pendanaan.

|
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
LAUNCHING BUKU- Dua orang perempuan muda asal Flores, NTT berhasil launching buku Ga'en Wongko Damu Dazar Penjaga Budaya dan Ketahanan pangan di Riung Barat, Flores berlangsung di Celebes Resto dan Cafe Kota Kupang, Sabtu 5 Agustus 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dua orang perempuan muda asal Flores, NTT berhasil launching buku Ga'en Wongko Damu Dazar  Penjaga Budaya dan Ketahanan pangan di Riung Barat, Flores.

Launching buku ini dipadukan dengan dialog budaya yang berlangsung di Celebes Resto dan Cafe, Kota Kupang, Sabtu 5 Agustus 2023.

Dua perempuan muda itu adalah Nancy Agatha Florida dan Kristina J Tehang yang berhasil melakukan riset, menulis hingga melaunching buku Ga'en Wongko Damu Dazar tersebut.

Nancy A. Florida atau yang sering disapa Flo mengatakan, buku Damu Dazar terkait dengan profil Ga'en Wongko mengenai peran dalam hal ketahanan pangan karena mayoritas penduduknya petani.

"Pemerintah seperti camat, lurah atau pun kepala Desa yang juga mereka memiliki peran penting dalam suku Damu Dazar  khususnya di bidang pertanian. Mereka melakukan ritual dari tanam sampai pada proses panen," tuturnya.

Baca juga: Yayasan NAF Luncurkan Buku Berlatar Budaya di Riung Barat 

Flo mengungkapkan, motivasinya menulis buku tersebut karena keinginannya untuk menulis hal-hal tentang budaya dan juga karena minimnya literatur mengenai budaya di Riung.

"Kami ingin memberikan sumbangsih untuk budaya dengan menulis buku ini untuk menjadi bahan referensi bagi anak muda," katanya.

Flo juga menyampaikan walapun terdapat  kendala-kendala yang dialami dalam proses penulisan buku tersebut, namun dirinya bersyukur dengan dilaunchingnya buku itu.

"Kendala yang kami alami karena jaringan di kampung yang sangat susah. Masalah jaringan itu memang menyulitkan kita untuk saling berkoordinasi dengan sesama panitia lainnya, seperti susah ditelepon, kirim pesan singkat dan transportasi juga yang kurang memadai," ungkapnya.

Flo mengajak orang muda, khususnya bagi milenial yang suka menulis untuk berkarya tanpa harus takut dengan kendala biaya atau pendanaan.

Baca juga: Masyarakat Kecamatan Riung Barat dan Pantar Barat Laut  Alor Dukung Bangun Jaringan Listrik Desa

"Mari anak-anak muda, jangan takut untuk berkarya khususnya dalam menulis budaya-budaya atau apapun yang positif. Banyak di luar sana yang mau membantu kita yang penting kita gencar mencarinya. Karena peluang di luar sangat banyak," ajaknya.

Sekarang ini, lanjut dia, orang tua paling lebih tahu mengenai budaya-budaya daripada orang muda.Sehingga, dia pun menyarankan bagi anak-anak muda, jika ada acara-acara adat atau ritual adat cobalah untuk terlibat aktif di dalamnya dengan perlu aktif bertanya kepada orang tua.

"Memang sekarang kita berada di dunia modern. Orang pikir kalau mengikuti budaya itu terlihat kuno dan lainnya, tetapi ini adalah dasar dari kita untuk mengubah pandangan itu. Jangan sampai kita melupakan kebudayaan kita," ujarnya.

Dia menambahkan, Buku tersebut didanai oleh Kemendikbud khususnya Sekretaris Jenderal Direktorat Kebudayaan dan adanya dana Indonesiana dan LPDP. Untuk skedepannya, dia pun untuk menulis buku yang lainnya.

Baca juga: Ketua Fraksi PAN DPRD Ngada: PLN Untuk Perluasan Jaringan Listrik di Riung Barat

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved