Dua Perempuan Muda Asal Flores Launching Buku Ga'en Wongko Damu Dazar

Sementara itu, Kristina J. Tehang atau yang akrab disapa Astrid Tehang menyampaikan, proses penulisan buku Ga'en Wongko Damu Dazar membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun.

"Ini merupakan buku kedua saya yang saya tulis, walaupun penulisnya bukan saya sendiri. Buku ini full color, terdapat cd room, scan barcode di halaman 12 jika mau menonton video," ungkapnya.

Astrid juga menyampaikan, buku tersebut direncanakan untuk dibagikan ke beberapa sekolah-sekolah dan taman baca di Kabupaten/Kota di NTT, sesuai dengan stok bukunya 500 eksemplar.

Secara terpisah, Isidorus Lilijawa yang merupakan perwakilan orang muda asal Riung turut hadir dalam pelaunchingan buku tersebut menyampaikan apresiasi kepada dua penulis milenial Nancy (Flo) dan Astrid.

"Tentunya, sebagai orang Riung kita sangat senang dengan kedua milenial ini. Ini merupakan karya yang luar biasa," ungkapnya.

Baca juga: Opini Isidorus Lilijawa: Rapor Merah Pelayanan Publik

Menurut Isidorus, buku budaya yang dihasilkan oleh kedua penulis tersebut memang menjadi hal yang penting di tengah dunia yang saat ini terjadi pertarungan lokalitas dan globalisasi.

"Dua anak muda kita ini, Nancy dan Astryd yang akhirmya bisa melahirkan suatu legacy. Ini adalah legacy peradaban. Dimana mereka bisa melakukan riset, mengumpulkan data-data dan meramu sebuah tulisan, sehingga akhirnya bisa dibukukan," tuturnya.

Isidorus menambahkan, jika berbicara terkait budaya, banyak anak muda yang kurang paham dengan budaya lokal.

"Kita support dengan adanya buku yang ada. Bahwa generasi muda harus memiliki  wawasan global, harus go Nasional dan go Internasional tetapi tetap berpijak di atas kearifan lokal," tutupnya.

Turut hadir dalam pelaunchingan buku Ga'en Wongko Damu Dazar, perwakilan tua adat Riung, perwakilan DPRD Kota Kupang, perwakilan IKADA dan beberap3a organisasi lainnya. (cr20)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS