Berita Nasional
Jemaah Haji Asal Probolongga yang Hilang Saat Armina Ditemukan Tak Bernyawa
Sayangnya, jemaah berusia 77 tahun itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa alias telah meninggal dunia.
POS-KUPANG.COM - Niron Sunar Sunah (77), jemaah haji Indonesia asal Probolinggo, Jawa Timur yang dilaporkan hilang saat puncak haji atau Armuzna atau Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) berhasil ditemukan.
Sayangnya, jemaah berusia 77 tahun itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa alias telah meninggal dunia. Jenazah Niron Sunar Sunah ditemukan di RS An-Noor Mekkah, Arab Saudi.
Kasat Ops Armina, Harun Al Rasyid mengatakan, identitas jenazah itu dipastikan sendiri oleh sang istri saat datang ke rumah sakit.
"Istri almarhum melihat ciri khusus yang melekat di tubuh jenazah. Beliau memastikan itu jenazah suaminya," ujar Kasat Ops Armina, Harun Al Rasyid, di Mekkah, Selasa (11/7/2023) malam.
Adapun Niron Sunar Sunah menjadi satu dari tiga jemaah haji Indonesia yang ditemukan usai hilang saat puncak haji atau Armuzna atau Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Baca juga: Kronologi Haji Asal Aceh Batal Pulang Gegara Paspor
Baca juga: Jamaah Haji Asal Labuan Bajo Meninggal Dunia di Mekkah
Baca juga: Jemaah Haji Telantar 10 Jam di Muzdalifah, Kemenag Protes Keras ke Arab Saudi
Harun menjelaskan kronologo penemuan yakni, pada Selasa, pihaknya melakukan pencarian di beberapa tempat, salah satunya di kantor polisi dan ruang jenazah Muasim.
Saat itu tiba-tiba ada berita masuk melalui WhatsApp, terdapat jenazah dengan ciri-ciri jemaah yang tengah dicari. Pukul 10.15 WAS (Waktu Arab Saudi), pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Mashariq, ketua kloter, dan istri almarhum.
Usai melihat ciri khusus, istri almarhum membenarkan bahawa jenazah tersebut adalah suaminya. Pengecekan pun dilakukan dengan pencocokan berbagai data, seperti paspor, visa, dan sidik jari.
Setelah negosiasi yang panjang dan cukup alot, pukul 20.15 jenazah bisa langsung dimandikan. Tanpa disangka, pihak maktab dan pengurus Arab Saudi merespons keinginan keluarga membawa jenazah ke Masjidil Haram untuk dishalatkan bada shalat maghrib.
"Alhamdulillah bisa kami laksanakan bersama-sama di sana. Setelah shalatkan jenazah, langsung kita bawa ke tempat pemakaman di daerah Soraya," ungkap dia.
Harun mengatakan, RS tersebut masuk dalam pantauannya. Sebelum ada informasi jenazah yang mirip dengan ciri-ciri tiga jemaah yang hilang, sudah beberapa kali pihaknya ke RS An-Noor Mekkah.
Berita sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih mencari tiga jemaah Indonesia yang hilang saat puncak haji atau Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Awalnya, ada 10 jemaah yang dilaporkan selama puncak haji. Dari jumlah itu, tujuh jemaah berhasil ditemukan, sedangkan tiga lainnya masih dicari.
Ketiga jemaah yang masih hilang, yakni Niron Sunar Suna kloter SUB 65, Idun Rohim Zen bin Rohim kloter PLM 20, dan Suhardi Ardi kloter KJT 10. Pencarian sudah berlangsung 11 hari.
"Mohon doa agar ketiga jemaah haji kita bisa segera ditemukan," tutur Harun Al-Rasyid. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.