Berita Timor Tengah Selatan
Pembayaran Upah Macet, Pekerja Tinggalkan Kantor Pegadaian Soe
Itu hanya bahasa mulutnya Yogi soal saya baru bayar dia 56 juta. Saya sudah bayar ke Yogi itu mencapai 66 persen dari total anggaran jasa tukang
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Buntut macetnya pembayaran upah, para pekerja yang membangun Gedung kantor Pegadaian Cabang Soe meninggalkan proyek tersebut.
Yogi, kepala tukang mengaku, seluruh pekerja sudah dipulangkan karena ketidakjelasan pembayaran upah mereka.
“Kami ini butuh makan, minum, belum lagi kebutuhan anak dan rumah tangga lainnya. Kalau kami tidak ada pemasukan lalu mau penuhi kebutuhan rumah tangga bagaimana? Makanya kita putuskan untuk tinggalkan lokasi proyek guna mencari pekerjaan lain agar ada pemasukan,” ungkap Yogi saat dihubungi via telepon, Senin 10 Juli 2023.
Yogi mengaku, hingga saat ini pihak pelaksana proyek, Novan Fay belum menghubungi dirinya terkait pembayaran upah pekerja.
Dikatakan Yogi, dia sempat meminta kerabat Novan untuk menghubungi Novan guna menanyakan nasib para pekerja, tapi nomor Hp Novan tidak aktif.
Baca juga: Kisah RD Petrus Damianus Terkait Awal Munculnya Virus Rabies di Timor Tengah Selatan
“Pak Novan tidak hubungi saya sampai saat ini. Kebetulan lokasi pekerjaan baru saya dekat dengan keluarga pak Novan. Mereka sempat coba hubungi pak Novan via telepon, tapi nomornya tidak aktif,” terangnya.
Sementara, Markus Isu, tukang yang menggali lubang wc mengaku, hingga saat ini dirinya belum bertemu Novan guna meminta pembayaran upahnya.
Dikatakan, dirinya bersepakat dengan Novan bahws upah pekerjaan penggalian lubang wc dengan ukuran dalam 2 meter, lebar 1,5 meter dan panjang 3,5 meter dihargai Rp. 3,5 juta. Namun hingga saat ini dirinya baru diberikan upah Rp. 200 ribu.
“ Saya gali lubang wc ini di bulan Februari dan habis dalam waktu satu minggu. Sekarang saya datang tagih saya punya uang tapi dia (Novan) tidak ada. Pokoknya saya tidak mau tahu, upah saya harus dibayar segera,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tukang yang mengerjakan bangunan kantor pegadaian cabang Soe melakukan aksi mogok kerja lantaran upah mereka tak kunjung dibayarkan. Aksi mogok kerja tersebut sudah berlangsung 1 bulan lebih.
Pantauan Pos Kupang, di lokasi proyek Senin 3 Juni 2023 tidak ada aktivitas pekerjaan. Para tukang nampak duduk berkumpul sambil bercerita. Nampak material bangunan seperti pasir dan batako terlihat berada di lokasi proyek. Dua mesin molen cor terlihat di halaman depan gedung yang masih tengah jalan tersebut.
Yogi, kepala tukang yang membawahi 27 pekerja bangunan tersebut mengaku kewalahan dengan pertanyaan para pekerja yang menanyakan kapan mereka akan menerima upah.
Dikatakan Yogi, bahkan untuk makan minum dan mengisi pulsa pun dirinya harus berutang.
Baca juga: Ketua MUI Timor Tengah Selatan Sebut Persiapan Idul Adha 2023 Berjalan Lancar
Terkait kondisi yang ada, kata Yogi pihaknya sudah menyampaikan kepada Novan Fay, selaku pihak yang memberikan pekerjaan tersebut. Namun ia hanya menerima “janji manis”.
Timor Tengah Selatan Siap Jadi Tuan Rumah Grasstrak Region III Seri III NTT |
![]() |
---|
Perindo Serahkan Berkas Perbaikan Bacaleg ke KPU Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
18 Dokter Spesialis Rumah Sakit Terapung Surabaya Gelar Pengobatan Gratis di Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan atas Terdakwa Niko Manao di Timor Tengah Selatan, JPU tidak Hadirkan Saksi TKP |
![]() |
---|
Kisah RD Petrus Damianus Terkait Awal Munculnya Virus Rabies di Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.