Pilkada NTT
Orias Petrus Moedak Deklarasi sebagai Calon Gubernur NTT
Orias Petrus Moedak mendeklarasikan diri sebagai Calon Gubernur NTT. Ia akan ikut kontestasi Pilkada NTT pada 27 November 2024.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Orias Petrus Moedak mendeklarasikan diri sebagai Calon Gubernur NTT. Ia akan ikut kontestasi Pilkada NTT pada 27 November 2024.
Acara deklarasi berlangsung di The King Resto Kupang, Senin 10 Juli 2023. Sang istri dan seorang anaknya turut hadir. Orias Petrus Moedak memilih cara deklarasi dengan berbicara kepada wartawan media cetak dan elektronik.
Mantan Direktur Utama PT Pelindo III ini menyampaikan niatnya memimpin Nusa Tenggara Timur. Orias Petrus Moedak juga menjelaskan mengenai karir profesional di sektor keuangan, pertambangan dan industri.
Alumni SDK Don Bosko 3 dan SMP Negeri 2 Kupang ini mengungkapkan bahwa keputusan untuk menjadi Calon Gubernur NTT diambil pada Februari 2023.
"Saya siap jadi Gubernur NTT periode 2024-2029. Sudah 40 tahun saya keluar NTT, saya pikir sudah cukup dan saatnya kembali ke NTT untuk mengabdi kepada rakyat," kata Orias Petrus Moedak.
Baca juga: Orias Petrus Moedak Siap Jadi Gubernur NTT, Memimpin Tanpa Mencuri
"Namanya mengabdi, maka saya akan memberi yang terbaik untuk NTT. Yang terbaik Tuhan berikan kepada saya, akan saya berikan kepada NTT," ucapnya.
"Prinsip saya, saya kerja sungguh seperti untuk Tuhan. Saya merasa kalau kita kerja untuk diri sendiri atau keluarga, kita akan berakhir sebagai pencuri, karena keinginan kita tidak terbatas. Kita harus membatasi diri untuk siapa kita kerja, kita kerja untuk Tuhan," tambah Orias Petrus Moedak.
Menurutnya, keputusan menjadi Calon Gubernur NTT untuk membantu masyarakat. "Mau tidak mau harus masuk ke politik. Kalau kita membantu tanpa harus masuk politik, saya mau-mau saja tapi terbatas. Kita harus punya power agar benar-benar mau membantu masyarakat," ujarnya.
Ia menyatakan, beberapa tahun lalu pernah punya niat untuk menjadi Calon Gubernur NTT. Namun karena anak-anak masih kecil dan keluarga menyarankan jangan dulu.
"Sekarang anak-anak sudah dewasa, satu masih remaja, relatif waktu sudah longgar untuk keluarga. Februari 2023 kemarin saya pikir ini saatnya untuk kembali ke NTT," kata Orias Petrus Moedak.
Baca juga: Profil Orias Petrus Moedak, Calon Gubernur NTT dengan Karir Profesional Mentereng
"Keluarga mendukung. Istri sempat bertanya, nggak masalah? Anak-anak sekolah gimana? Saya bilang, saya sekolah dari NTT, saya sekolah di Kupang. Waktu itu saja sudah beres, sekarang lebih beres lagi."
Mantan Wakil Direktur PT Freeport Indonesia dan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ini menegaskan bahwa maju menjadi Calon Gubernur NTT merupakan keputusannya.
"Saya sendiri punya niat. Rakyat mesti bantu. Saya memang ditawarkan jadi anggota dewan, tapi saya tidak mau," ujar Orias Petrus Moedak.
Ia berpesan, "Kalau saya cocok untuk membantu dan membangun NTT, pilihkan saya. Tapi kalau ada yang lebih cocok, silahkan pilih yang lain. Saya sudah siapkan diri menjadi gubernur untuk NTT yang lebih baik karena saya akan memberikan yang terbaik. Jangan mencuri."
Orias Petrus Moedak menyatakan, 40 tahun waktu yang cukup untuk pulang membangun kampung halaman.
Ia merantau keluar NTT sejak Oktober 1984 saat menerima beasiswa dari pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) untuk melanjutkan dari SMA Negeri 1 Kupang ke SMA Negeri 1 Garut. Besaran beasiswa saat itu sebesar Rp 50.000 sebulan.
Baca juga: Harta Kekayaan Orias Petrus Moedak Rp 37 Miliar, Calon Gubernur NTT Terkaya?
Selesai SMA di Garut, Orias Petrus Moedak melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, di Bandung, jurusan Akuntansi.
Sebagai Akuntan, Orias Petrus Moedak memulai karir pada bulan Januari 1991 di Kantor Akuntan Santoso Harsokusumo, member of Ernst and Young International.
Sebagai Auditor, Orias Petrus Moedak berpengalaman melakukan audit umum, audit khusus dan audit investigasi. Ia kemudian bergabung dengan Bahana Group, sebagai Investment Banker di PT Bahana Securities dan Direktur PT Bahana Artha Ventura.
Selama di Bahana, Orias Petrus Moedak menjadi bagian dari beberapa transaksi signifikan seperti Intial Public Offering (IPO, Penawaran Saham Perdana) beberapa BUMN, antara lain, Indosat, Telkom, dan Aneka Tambang serta menjadi bagian dari tim advisor pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) saat krisis ekonomi tahun 1998.
Karir di bidang Keuangan berlanjut saat Orias Petrus Moedak bergabung dengan BUMN keuangan, Danareksa, sebagai Direktur PT Danareksa Sekuritas, kemudian sebagai Dirut PT Reliance Securities, Tbk dan ketika berkarir selama empat tahun di Singapura sebagai Managing Director Investment Banking, Head of Indonesia Coverage, Daiwa Capital Markets Singapore, Ltd.
Baca juga: Polda NTT Siap Berikan Dukungan Kamtibmas saat Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak
Dari Singapura, pada tahun 2014 Orias Petrus Moedak kembali bergabung dengan BUMN sebagai Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo 2) dan bertugas menyiapkan pendanaan untuk pembangunan Pelabuhan New Priok.
Pada tahun 2016, Orias Petrus Moedak diangkat sebagai Direktur Utama Pelindo 3 yang juga membawahi wilayah NTT. Hanya 11 bulan sebagai Dirut Pelindo 3 Orias Petrus Moedak kemudian beralih ke BUMN pertambangan sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam, Tbk yang mengelola tambang batubara dengan wilayah tambang terbesar di Sumatera Selatan.
Hampir setahun di PTBA, Orias Petrus Moedak diminta bergabung sebagai Direktur Keuangan Inalum untuk mendapatkan pendanaan akuisisi saham Freeport Indonesia.
Dalam waktu tujuh bulan, Orias Petrus Moedak mendapatkan dana USD 4 Miliar yang diperlukan untuk akuisisi saham Freeport.
Selesai akuisisi Freeport, Orias Petrus Moedak diangkat menjadi Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia. Sekitar 11 bulan di Freeport Orias diangkat menjadi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum atau MIND ID Group, pemegang saham mayoritas perusahaan tambang BUMN, Aneka Tambang, Timah, Bukit Asam, Inalum dan Freeport Indoensia serta 20 persen saham Vale Indonesia) sampai dengan akhir Oktober 2021.
Baca juga: Pilpres dan Pileg Tepat Hari Valentine, Pilkada Serentak 27 November 2024
Saat sebagai Dirut Inalum, Orias Petrus Moedak juga merangkap sebagai Wakil Komisaris Utama PT Freeport Indonesia sampai tahun 2022. Pada tahun 2023 Orias diangkat sebagai Komisaris Independen pada PT Rukun Raharja, Tbk perusahaan yang bergerak pada bidang minyak dan gas bumi.
Selain sebagai Direksi, Orias Petrus Moedak juga menjabat sebagai Komisaris di bebeberapa yang bergerak di berbagai bidang usaha seperti pembiyaan, dan rumah sakit.
"Seperti kura-kura di atas pagar, saya percaya posisi dalam karir adalah karena tangan Tuhan Yang menempatkannya di sana. Tidak ada kura-kura yang bisa naik sendiri ke atas pagar, pasti ada yang menempatkannya di sana," ujarnya.
Di luar hal formal terkait pendidikan dan pekerjaan, dalam masa sekolah Orias Petrus Moedak juga aktif sebagai Pramuka dan Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia, pernah ikut dalam Jambore Nasional tahun 1981 di Cibubur, Jakarta dan Lomba P3K KSR PMI di Malang pada tahun 1984.
Saat kuliah, Orias Petrus Moedak ikut cabang olah raga Kempo dan kegiatan Para Navigator. Dari buku saku Pramuka Orias Petrus Moedak ingat satu prinsip, Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana.
Baca juga: Pemda Belu Anggarkan Rp 38 Miliar Untuk Pilkada Serentak Tahun 2024
Ia bersama Teman-teman Alumni SMP Negeri 2 Kupang tahun 1983 mendirikan Yayasan Sumur Delapan Tiga yang membantu menyalurkan berkat berupa sumur bor untuk masyarakat di NTT.
Orias Petrus Moedak tidak segan memperlengkapi diri dengan berbagai kursus terbaik yang diperlukan untuk menunjang pekerjaannya. Misalnya kursus mengenai pelabuhan di Galilea, Israel dan di Antwerp, Belgia, kemudian kursus mengenai batubara di Oxford, Inggris.
Ia juga mengambil kursus singkat terkait pandemi dan ketahanan nasional yang diselenggarakan oleh Galilee International Managemen Institute, Israel.
Dengan bekal pengalaman 40 tahun di rantau, Orias Petrus Moedak melihat kondisi NTT dan menyatakan siap untuk menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur.
"Sesuai dengan prisipnya bahwa Tuhan yang menempatkannya di manapun, saya percaya penuh bahwa bila Tuhan membuka tidak ada yang bisa menutup dan bila Tuhan menutup tidak ada yang bisa membuka. Pilkada masih lama, saatnya sekarang bagi saya saling mengenal lebih dekat lagi dengan NTT," katanya.
"Prinsip bekerjanya tegas, apapun yang dikerjakan selalu dikerjakan dengan sungguh-sungguh seperti untuk Tuhan. Tuhan hanya menghendaki yang terbaik. Jangan bekerja demi keluarga dan diri sendiri, selalu hati-hati, karena keinginan manusia tidak terbatas, anda bisa berakhir sebagai pencuri," tambah Orias Petrus Moedak. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.