Berita Malaka

Satu Unit Rumah Warga di Perbatasan Malaka Timor Leste  Runtuh Akibat Longsor

laporan lisan kepada BPBD Kabupaten Malaka sehingga bisa mendata kerusakan - kerusannya, dan mencarikan solusi bersama

Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/NOFRY LAKA
RUMAH - Rumah milik Melkior Lau dalam kondisi menggantung akibat tanah longsor di Dusun Haliren Desa Alas Selatan Kecamatan Kobalima Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN - Satu unit rumah warga runtuh dan satu unit rumah lagi terancam runtuh akibat longsor di Dusun Haliren Desa Alas Selatan Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka. Tanah longsor dipicu hujan lebat dengan intensitas tinggi satu Minggu terakhir ini. 

Nama dari pemilik rumah yang runtuh yaitu Melkior Lau mengisahkan, pertama timbulnya tanda-tanda tanah longsor terasa saat rumahnya mulai bergerak pada Minggu pagi 2 Juli 2023.

"Ia merasa rumahnya mulai bergerak sehingga ia bersama dua orang anak dan isterinya bergegas keluar dari dalam rumah. Saat itu juga ia secara spontan langsung pindahkan barang-barang dalam rumah ke rumah adik iparnya yang jaraknya diperkirakan mencapai 10-15 meter dari rumahnya tersebut," kisahnya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu sore 5 Juli 2023. 

"Bersyukur karena setelah semua barang-barang seisi dalam rumahnya dipindahkan, tepat Minggu 2 Juli 2023 sekitar pukul 18.00 WITA  tanah mulai tenggelam atau longgsor. Saat terjadi longsor ia bersama keluarganya dalam posisi aman karena sudah mengungsi ke rumah ipar perempuannya tu," tambahnya.

Baca juga: BPJN NTT: Jalan Sabuk Merah Perbatasan Malaka - Timor Leste Segera Diperbaiki 

Rumah semi permanen 6 x 6 dan satu kamar  tidur dan satu ruang tamu milik Melkior Lau ini, dalam posisi menggantung alias rusak berat. 

"Rumah miliknya ini baru dibangun pada tahun 2018 sejak mendiami wilayah itu dari tahun 2006. Estimasi kerugiannya mencapai Rp 40 juta," ungkapnya.

Menurutnya, baru pertama kali terjadi tanah longsor di wilayah tersebut.

"Walaupun dulu  hujan sampai satu minggu pun tidak terjadi tanah longsor tapi ini aneh kok bisa terjadi longsor," tanyanya heran.

Sementara, Yasinta Hoar isteri dari Hilarius Iku ini menceritakan hal serupa. Bedanya ia memiliki rumah tembok permanen yang terancam runtuh. 

"Ia bersama suami dan satu anak perempuannya tidak sempat memindahkan barang-barang seisi dalam rumah. Walaupun dapur belakang rumah mereka tenggelam atau ambles akibat longsor," ceritanya.

"Kami satu keluarga dan keluarga dari Melkior Lau sama-sama mengungsi di rumah milik adik ipar perempuannya itu, sehingga praktis satu rumah tersebut dihuni oleh tiga Kepala Keluarga (KK)," tambahnya lagi.

Baca juga: BPJN NTT: Jalan Sabuk Merah Perbatasan Malaka - Timor Leste Segera Diperbaiki 

Rumah permanen miliknya ini baru dibangun pada tahun 2018 sejak tinggal di wilayah tersebut dari tahun 2006. Estimasi biaya pembangunan mencapai Rp 100 juta.

"Karena merasa rumahnya itu akan tenggelam ia bersama keluarganya masih mengungsi tahan di rumah milik adik ipar perempuan Melkior Lau," paparnya. 

Kita berharap agar ada perhatian dari Pemerintah Desa, Kecamatan, dan Kabupaten Malaka

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved