Jalan Sabuk Merah Putus
Jalan Sabuk Merah Putus, Kades Alas Selatan Malaka Bangun Jalan Alternatif
kalau ada perbaikan ruas jalan lagi ia meminta supaya dibuatkan drainase agar air hujan bisa mengalir secara lancar.
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Kepala Desa Alas Selatan Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka atas nama Gregorius Hale atau akrab dikenal Goris bersama masyarakatnya membangun jalan alternatif persis di lokasi putusnya jalan Sabuk Merah Perbatasan Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RI -RDTL) ini.
Aksi membangun jalan alternatif ini untuk membuka ases lalu lintas masyarakat yang sempat terhenti setelah ruas jalan tersebut putus akibat curah hujan dengan intensitas yang tinggi.
"Awalnya ruas jalan yang putus ini tidak bisa dilewati kendaraan roda dua terkecuali digotong dua sampai tiga orang baru bisa. Sehingga muncullah ide bersama masyarakat untuk susun material dari pecahan ruas jalan tersebut untuk bisa dilewati kendaraan khususnya roda dua," kata Goris Hale kepada Pos Kupang, Senin malam 3 Juli 2023.
Sementara, kendaraan roda empat belum bisa melewati ruas jalan tersebut alias macet total. "Sehingga masyarakat desa sekitarnya dan masyarakat Kabupaten Belu yang hendak berpergian ke Betun ibu kota Kabupaten Malaka menggunakan kendaraan roda empat yang jelas saat ini belum bisa,"ujarnya.
Baca juga: NTT Memilih, KPU Malaka Tetapkan DPT Pemilu 2024 Sebanyak 148.069 Pemilih
Goris Hale mewakili masyarakat Desa Alas Selatan menyampaikan, kepada para pihak yang berwenang untuk memperbaiki jalan Sabuk Merah ini mohon supaya segera diperbaiki karena tentunya akses ekonomi masyarakat menjadi terkendala saat ini.
Arnold Dedy Salam Mau, salah seorang masyarakat mengatakan, seringkali jalan Sabuk Merah ini dibetulkan oleh petugas namun hanya bertahan pada musim panas saja, tapi musim hujan air tergenang sehingga tanah merembes ke bawah dan berpotensi putus atau ambles.
Dedi menyarankan, kalau ada perbaikan ruas jalan lagi ia meminta supaya dibuatkan drainase agar air hujan bisa mengalir secara lancar.
"Solusi lainnya adalah buatkan deker beton supaya air hujan langsung dialirkan ke Kali Babulu yang jaraknya sekitar satu kilo meter dari lokasi terputusnya ruas jalan tersebut. Karena hanya bikin deker beton dan tidak alirkan sampai Kali Babulu maka dampaknya kena perkebunan masyarakat sekitarnya," ucapnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran, S.H meminta kepada Balai Pelaksana Jalan Nasional NTT segara memperbaiki infrastruktur jalan Sabuk Merah Perbatasan Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste (RI-RDTL) yang saat ini terputus.
Baca juga: NTT Memilih, KPU Malaka Tetapkan DPT Pemilu 2024 Sebanyak 148.069 Pemilih
Menurut dia, perbaikan jalan sabuk merah perbatasan yang rusak itu dimaksudkan untuk melancarkan akses lalu lintas masyarakat di wilayah perbatasan.
"Titik -titik kerusakan jalan yang harus mendapatkan perhatian untuk perbaikannya khususnya di wilayah Desa Alas Selatan yang saat ini terputus," ucap Adrianus Bria Seran kepada POS-KUPANG.COM melalui telepon WhatsApp.
"Perbaikan jalan itu dimaksudkan untuk melancarkan akses ekonomi masyarakat dan roda ekonomi masyarakat di perbatasan Timor Leste," tambahnya.
Dikatakan, jalan-jalan yang mengalami kerusakan tersebut merupakan nadi kehidupan ekonomi masyarakat perbatasan. Sekaligus menjadi menjadi penghubung dua kabupaten yaitu Malaka dan Belu.
"Selain itu, untuk melancarkan akses pelayanan publik masyarakat perbatasan entah itu di bidang kesehatan maupun pendidikan"tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.