Berita Sumba Barat

Save the Children Indonesia Dorong Orang Muda Sumba Barat Berpikir Kritis dan Bawa Perubahan

Ia menambahkan pendekatan program ini mengacu pada tiga pilar yaitu kesempatan  setara, belajar dan praktik dan menggaungkan suara anak.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
BERPIKIR KRITIS - Save the Children Indonesia mendorong anak-anak dan orang muda Sumba Barat untuk berpikir kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,  Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK- Save the Children Indonesia mendorong anak-anak dan orang muda Sumba Barat untuk berpikir kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan.

Anak-anak dan orang muda Sumba Barat harus pekah terhadap permasalahan sosial yang terjadi, mendiskusikan bersama, mencari solusi menyelesaikannya demi membawa suatu perubahan ke arah lebih baik pada daerah itu.

Karena itu, sedini mungkin orang muda Sumba Barat  dilatih untuk berpikir kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi  di wilayah masing-masing agar kelak bertindak sebagai agen perubahan bagi kebaikan dan kemajuan daerahnya.

Baca juga: Save The Children Gelar Kompetisi Inovasi, Dorong Orang Muda Sumba Peduli Lingkungan

Demikian pesan yang disampaikan Sumba  Field Manager Save the Children Indonesia, David Wala pada acara pada acara Solve A Thon atau gelar kompetisi  ide inovasi yang diikuti 28 anak-anak dan orang muda Sumba Barat di aula Kanor Kecamatan Lamboya, Sumba Barat, Sabtu 1 Juli 2023.

Menurutnya melibatkan anak-anak dan orang muda ikut dalam kegiatan ini  adalah untuk mendorong terlibat langsung memecahkan persoalan sosial di daerahnya. Anak berpikir kritis, mendiskusikan bersama lalu mencari jalan keluar menyelesaikannya. Jiwa kekritisan anak-anak itu diyakini terus terbentuk hingga tumbuh dewasa dan menjadi pelopor perubahan daerah ini.

Baca juga: Kurangi Angka Kekerasan di Sumba, Save the Children Gelar Pelatihan Manajemen Kasus

Pihaknya memfasilitasi kegiatan pelatihan ini karena  berdasarkan hasil pemetaan studi yang dilakukan  Save  the Children pada tahun 2022 terhadap 250 siswa di enam kecamatan di Sumba Barat,
menunjukkan 55 persen siswa mengakui dapat memahami isu sosial di lingkungannya.  Dan sekitar 77 % siswa ingin membuat perubahan dan berkontribusi tetapi tidak
percaya diri untuk mendiskusikan ide yang dimiliki dengan orang dewasa.

Untuk itu Save the Children menginisiasi program Inclusive Incubator for  Young Changemakers (i2Change) yang  bertujuan memberdayakan serta menyediakan ruang aman bagi anak-anak dan kelompok remaja usia 15-24 tahun yang terdampak ketidaksetaraan dan diskriminasi untuk
memimpin aksi perubahan dalam menyelesaikan isu-isu sosial di sekitar lingkungannya.

Baca juga: Save the Children Distribusikan 49.000 Buku Bacaan untuk 100 SD di NTT

Ia menambahkan pendekatan program ini mengacu pada tiga pilar yaitu kesempatan  setara, belajar dan praktik dan menggaungkan suara anak.

Untuk mewujudkan misi  program i2Change maka Save the Children menyelenggarakan
kompetisi ide inovasi sebagai wadah bagi  anak-anak dan orang  muda Sumba  Barat  belajar membuat proyek perubahan dan memberikan solusi konkret terhadap   permasalahan sosial  dihadapi masyarakat. Harapan ke depan anak-anak dan orang muda Sumba Barat hadir sebagai pelopor perubahan sosial di wilayahnya masing-masing. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved