Berita Lembata

Perpustakaan Gorys Keraf Koleksi Ratusan Ribu Eksemplar Buku, Termasuk Buku Penulis Asli Lembata

Lembata ini hadir dan menyerahkan langsung buku ini ke pimpinan DInas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
BUKU - Para pelajar sekolah di Lewoleba sedang mencari buku yang dipajang di rak buku Perpustakaan Daerah Goris Keraf Kabupaten Lembata, Sabtu, 3 Juni 2023.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo 

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Perpustakaan Gorys Keraf di Lembata sudah memiliki 198.322 eksemplar buku yang terdiri dari 37.964 judul.

Dari jumlah yang fantastis ini, ada jenis buku yang cukup penting namun sangat jarang alias langka di perpustakaan ini.

Buku tentang Lembata terutama karya Orang Lembata sendiri.

Perpustakaan Gorys Keraf adalah perpustakaan milik Kabupaten Lembata dan dikelolah oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata. 

Baca juga: Komisi II DPRD Lembata Minta Kontraktor Percepat Pengerjaan Paket Proyek dari Dana BNPB

Dari jumlah eksemplar dan judul buku koleksi Perpustakaan Gorys Keraf, koleksi buku tentang Lembata dan karya Orang Lembata ternyata tak sampai 10 persen.

“Belum banyak. Saya yang pertama yang saya ingat itu, Buku berjudul Peni dan Nogo karya Gerady Tukan. Dan yang baru masuk kemarin (awal Juni 2023, red) itu beberapa buku karya Thomas Krispianus Swalar, salah satu guru SMA di Nagawutung," kata Anselmus Asan Ola, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Kamis, 15 Juni 2023. 

Beberapa waktu sebelumnya, Ansel juga pernah menjabat sebagai Sekretaris lembaga ini, sebelum berdirinya Perpustakaan Gorys Keraf.

“Beberapa bulan lalu itu masuk juga Buku karya Bapak Thomas (Thomas Ataladjar, red). Ada 10 eksemplar yang beliau serahkan ke sini," tambahnya seraya menunjuk rak buku mini di samping meja kerjanya.

Buku karya Thomas D. Ataladjar berjudul Lembata, dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya cukup menonjol di antara koleksi buku di ruang kerja Anselmus Asan Ola. 

Buku ini cukup tebal, terdiri dari 25 bab dan punya 552 halaman. Sayangnya, buku yang diluncurkan dalam sejumlah acara akbar dan melibatkan partisipasi sejumlah besar pemangku kepentingan Lembata ini malah belum masuk ke ruang koleksi untuk diakses pengunjung perpustakaan.

Padahal, serah terima buku yang penerbitannya didukung Anggota DPR RI asal Lembata, H. Sulaiman Hamzah ini terjadi sekitar Oktober 2022.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Lembata Lepas Keberangkatan 10 Jemaah Calon Haji

Bahkan legislator nasional asal Ile Ape – Lembata ini hadir dan menyerahkan langsung buku ini ke pimpinan DInas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata. Sudah lebih dari 8 bulan.

“Belum dikeluarkan karena belum dikelola.” tambahnya. 

Pengelolaan adalah kegiatan mendata, memberi nomor, kodifikasi serta kegiatan sejenis lainnya untuk investasi buku sebelum masuk ke ruang koleksi yang akan diakses oleh pengunjung dan pembaca. Waktu lebih dari 8 bulan sepertinya belum cukup untuk “meloloskan” buku ini ke ruang koleksi. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved