Warga Flores Timur Dibunuh di Bima
Keluarga Korban Minta Polda NTT Backup Kasus Pembunuhan Warga Adonara Flores Timur
Polres Bima telah mengamankan tiga orang pemuda yang diduga menganiaya korban hingga meninggal. Mereka adalah IA (21), FR (28), dan ZZ (23).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Keluarga korban Joseph Freinademetz Luit Mawar (24) yang tewas akibat terjun dari atas jembatan gantung Sungai Padolo, Kota Bima akibat dikeroyok meminta Polda NTT untuk membackup kasus tersebut.
Permintaan tersebut dilontarkan kepada Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma agar proses hukum kasus tersebut berjalan tuntas. Hal tersebut diungkap sepupu kandung korban, Jonhy Mawar, Selasa 23 Mei 2023.
"Untuk Polda NTT, tolong bantu backup proses hukum yang terjadi di Polres Bima. Itu permintaan kami sebagai kelurga," kata Jonhy Mawar.
Baca juga: Warga Flores Timur Dibunuh di Bima, Sebelum Ditemukan Korban Minta Bantuan ke Kerabatnya
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Bima telah mengamankan tiga orang pemuda yang diduga menganiaya korban hingga meninggal. Mereka adalah IA (21), FR (28), dan ZZ (23).
Joseph Mawar merupakan warga Desa Kenotan, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur dikeroyok hingga terjun ke dari atas jembatan gantung Sungai Padolo, Kota Bima.
Mayatnya ditemukan mengapung oleh seorang warga yang hendak mengambil air untuk menyiram tanaman. Saat itu, polisi langsung mengolah TKP dan menemukan luka robek serius pada bagian kepala korban.
Baca juga: Warga Flores Timur Dibunuh di Bima, Jenazah Korban Dipulangkan
Meski kasus pembunuhan sedang ditangani Polres Bima, namun keluarga terus menuntut keadilan agar kasusnya tidak tenggelam dan pelaku mendapat hukuman setimpal.
Keluarga berharap polisi memberikan hukuman berat untuk ketiga pelaku yang tega melakukan perbuatan tidak manusiawi.
"Pelaku yang sudah ditangkap itu harus dapat hukuman berat sesuai dengan perbuatan terhadap anak, adik kami," tuturnya.
Hingga saat ini, jenasah Joseph Mawar sudah berada di Kupang. Putera kedua dari empat bersaudara akan diterbangkan ke Maumere, Rabu 24 Mei 2023 besok.
Johny menjelaskan, pihaknya akan melakukan ritual adat 'Rore Tobang' saat jenazah tiba di rumah duka Desa Kenotan. Ritual ini bertujuan membuang sial dan mengambil hikmah dari segala peristiwa yang sudah terjadi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS