Warga Flores Timur Dibunuh di Bima
Ini Pengakuan Para Pelaku Pembunuhan Pemuda Adonara Flores Timur di Bima
Alhasil, para pelaku pembunuhan terhadap Joseph Mawar itu pun mengakui perbuatannya di hadapan polisi.
"Warga ini terkejut melihat ada mayat pria mengapung di sungai," kata AKP Jufrin, Jumat.
Indrawati yang terkejut melihat mayat pria itu, kemudian menginformasikan kepada warga sekitar, lalu diteruskan ke jajaran Polsek Rasanae Barat.
Aparat kepolisisan kemudian berkoordinasi dengan TNI dan Tim SAR Bima guna proses evakuasi. Mayat lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum luar.
Ketua RT 1 Kelurahan Dara, Efen mengatakan, selain mengenakan baju cokelat dan celana jeans, pria tanpa identitas itu juga memiliki ciri rambut keriting. Warga setempat tak ada yang mengenal korban.
Pada bagian hidung korban tampak ditemukan bercak darah, sehingga kuat dugaan korban belum lama meninggal.
"Sudah membengkak tapi tidak bau, kemungkinan belum lama meninggal," Keta Efen.
Baca juga: Dua Pekan Merantau, Pemuda Flores Timur Dianiaya Hingga Tewas di Bima, Mayat Ditemukan di Sungai
Aparat polisi yang melakukan penyelidikan lalu menemukan kartu tanda penduduk (KTP) milik korban.
AKP Jufrin menyebut, Joseph Mawar asal Lamaole, Desa Kenotan, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Korban Joseph Mawar bekerja sebagai sales pada salah satu toko di Kota Bima.
Menurut AKP Jufrin, Joseph Mawar baru tiba di Kota Bima sekitar dua pekan lalu dan tinggal di RT 04 RW 02, Kelurahan Dara, Kota Bima.
Dari hasil penyelidikan, Polisi mengungkap penyebab kematian Joseph Mawar. Korban meninggal setelah dianiaya oleh sejumlah orang. "Korban meninggal akibat penganiayaan berat," ungkap KP Jufrin. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.