Berita Lembata

Polisi Duga Pelaku Bom Ikan Kerjasama Dengan Warga Lokal di Lembata

Saat ini, sudah ada pelaku yang ditangkap Polres Lembata. Namun pelaku lainnya masih bebas melakukan aktivitas bom ikan.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
KUNJUNGAN - Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung saat berkunjung ke kampung Lamalera beberapa waktu lalu. Di sana, dia juga menerima keluhan warga tentang aktivitas bom ikan di lepas pantai Wulandoni.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricardus Wawo 

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Aktivitas bom ikan sering terjadi di Kabupaten Lembata, NTT.

Namun pihak berwenang sulit menangkap pelaku. Sebab, diduga warga lokal bekerjasama dengan pelaku.

Hal ini disampaikan oleh Kasat Polairud Polres Lembata, Suyitno Soloilur pada Senin, 8 Mei 2024 kepada wartawan. 

Sebagai wilayah yang kaya dengan potensi perikanan, perairan di sekitar Lembata menjadi sasaran empuk pelaku bom ikan.

Berdasarkan beberapa sumber, pelaku bom ikan berasal dari luar Kabupaten Lembata. 

Baca juga: Festival Lamaholot, Sebuah Upaya Untuk Menjaga Kerukunan dan Persatuan di Lembata

Kabar tentang adanya aktivitas bom ikan di Lembata sudah menjadi informasi umum di masyarakat. 

Saat ini, sudah ada pelaku yang ditangkap Polres Lembata. Namun pelaku lainnya masih bebas melakukan aktivitas bom ikan.

Hal ini terjadi karena ada dugaan keterlibatan warga lokal yang berupaya melindungi pelaku.

Suyitno berujar warga lokal bertugas memberikan informasi kepada pelaku ketika Polres Lembata melakukan pemantauan.

Belum jelas bagaimana hubungan bisnis antara warga lokal dengan pelaku bom ikan. Namun yang pasti, kerjasama ini membuat Polres Lembata kesulitan menangkap pelaku.

Baca juga: Warga Pasir Putih Mingar Kabupaten Lembata Akhirnya Bisa Nikmati Air Bersih

Salah satu kasus bom ikan terjadi di bulan Maret tahun 2023. Lokasinya berada di Desa Tapobali, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata.

Kasat Polairud Polres Lembata, Suyitno mengatakan, ketika mendapatkan informasi tentang aktivitas bom ikan, ia langsung bergerak cepat menuju Desa Tapobali.

Suyitno berangkat bersama anggota Polairud dan anggota TNI Angkatan Laut (AL) untuk menangkap pelaku bom ikan.

"Jadi pernah kita lakukan pemantauan di bulan Maret di Tapobali karena warga menyampaikan ada kegiatan pemboman ikan. Saya sempat turun bersama anggota dengan TNI Angkatan Laut," urai Suyitno. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved