Berita Lembata

Penjabat Bupati Lembata Minta Pengurus Sanggar Narasikan Tarian Dalam Banyak Bahasa

Marsianus Jawa menegaskan betapa pentingnya narasi ketika sebuah atraksi seni budaya dipentaskan dihadapan publik.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Festival Lamaholot di pantai wisata Wulen Luo, Lewoleba Kabupaten Lembata, NTT, Kamis 4 Mei 2023 malam. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa menekankan betapa pentingnya narasi saat pertunjukan tarian budaya ditampilkan.

Pernyataan ini ia sampaikan kepada Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata, Yakobus Andreas Wuwur saat pembukaan acara pentas seni budaya pada Festival Lamaholot di pantai wisata Wulen Luo, Lewoleba Kabupaten Lembata, NTT, Kamis 4 Mei 2023 malam.

Marsianus Jawa menegaskan betapa pentingnya narasi ketika sebuah atraksi seni budaya dipentaskan dihadapan publik. Ia berdiri menyampaikan hal ini itu saat anak-anak memamerkan tarian budaya Kabupaten Lembata.

"Kalau kita mau promosikan anak-anak dan tradisi leluhur Lembata, narasi yang harus dikuatkan," ungkap Marsianus Jawa. 

Baca juga: Festival Lamaholot, Sebuah Upaya Untuk Menjaga Kerukunan dan Persatuan di Lembata

Bukannya berlebihan, pernyataan Marsianus ini sebagai ungkapan ketidakpuasannya terhadap penampilan anak-anak muda yang begitu memukau tetapi tidak diikuti dengan sebuah narasi yang menjelaskan makna dari tarian tersebut.

Hal ini menurut dia sangatlah penting, mengingat yang menyaksikan pertunjukan tarian ini berasal dari berbagai latarbelakang budaya dan tradisi. 

Dari berbagai identitas yang berbeda, maka narasi itu menjadi penting untuk menjembatani perbedaan tersebut.

Baca juga: Warga Pasir Putih Mingar Kabupaten Lembata Akhirnya Bisa Nikmati Air Bersih

"Dengan kita menampilkan narasi orang luar akan semakin tau dan paham, o ternyata begini kah tradisi leluhur Lembata kalah itu. O begini kah budaya Lembata itu," kata orang nomor satu di Lembata ini. 

"Seperti contoh tarian tadi, kekuatan ekonomi leluhur kita dahulu karena bercocok tanam, dia ini padi, tapis dan lain sebagainya, tapi mereka bisa menjalani kehidupan itu secara baik," tambahnya. 

"Kita coba mengangkat tradisi leluhur itu dengan tarian yang begitu indah dan menarik untuk ditonton, tapi salah satu kelemahan kita adalah menarasikannya," Marsianus mengungkapkan. 

Jika narasinya baik, maka dia yakin Lembata akan menjadi magnet atau daya tarik untuk orang lebih betah berlama-lama menyaksikannya. Wisatawan dari luar akan semakin banyak berkunjung ke Lembata. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved