Opini

Opini Robert Bala: Ganjar dan atau Prabowo

Tiga nama: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, dianggap paling potensial untuk menggantikan Jokowi.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPASIANA.COM
Robert Bala. Diploma Resolusi Konflik Asia Pasifik, Fakultas Ilmu Politik Universidad Complutense de Madrid – Spanyol ini menulis opini Ganjar dan (atau) Prabowo. 

Itu sepertinya hukum alam dan rasanya semesta alam mendukung. Dalam peta seperti ini rasanya berlebihan untuk memprediksikan bahwa yang menang-nanti adalah Ganjar (kalau duel putaran kedua adalah Prabowo dan Ganjar).

Realistis

Bila analisis ‘abal-abalan’ ini bisa diterima akal sehat maka pertanyaan yang paling mungkin, apakah dinamika politik dibiarkan bergulir atau lebih baik ‘dikondisikan?

Baca juga: Opini Frans X Skera: Catatan Kritis Batalnya Piala Dunia U-20

Pertama, membiarkan Ganjar dan Prabowo terus menjadi capres (bersama Anies), maka yang pasti, salah satunya akan kalah. Itu jelas.

Kalau Ganjar kalah, maka itu bisa jadi pembenaran akan dinamika politik selama ini. PDIP dianggap tidak ‘tulus’ mendukung Ganjar.

Ia bahkan diragukan dan diklaim lebih ‘tenar’ di Medsos daripada dalam karya nyata. Puan Maharani sendiri pernah menyindir hal ini dan hal itu dianggap benar adanya.

Tetapi apa yang terjadi bila Prabowo gagal? Ia akan menjadikannya capres (pernah cawapres) yang sudah ‘jadi suratan takdir’ untuk kalah. Beruntung pada periode 2 Jokowi, ia diizinkan menjadi Menteri Pertahanan dan terbukti Jokowi tidak keliru.

Dalam arti ini maka sebenarnya tidak salah agar Prabowo kali ini ‘naik kelas’ dari Menteri menjadi Cawapres.
Kalau skenario ini diterima, peran Prabowo tentu tidak sekadar ‘ban serep’ seperti yang terjadi Ma’ruf Amien.

Prabowo perlu menjadi (ca) wapres dengan peran penting terutama dalam bidang ekonomi karena ‘di sinilah’ bidangnya. Prabowo akan meneruskan ‘kerja diam’ Jokowi yang berdampak.

Baca juga: Opini Albertus Muda, S.Ag: Pendidikan Kritis dan Pemetaan Kecerdasan

Kedua, dari sisi realitas politik, rasanya Prabowo cukup disanjung oleh patriotisme yang tulus. Demi apapun ia bersikap ‘gentleman’ menerima posisi apapun asalkan itu demi kepentingan bangsa dan negara.

Pada posisi ini maka rasanya membayangkan Prabowo akan berduet dengan Ganjar menjadi hal yang sangat mungkin. Tetapi semuanya tentu masih akan kembali kepada ‘the King maker’ Jokowi yang tentu merasa nyaman dan pasti bahwa kalau keduanya ‘kompak’, maka kemenangan itu sudah menjadi lebih mungkin untuk tidak mengatakan sudah pasti.

Ketiga, kalau analisis (yang tak matang ini) diterima maka pertanyaan berikut, apakah perlu Ganjar dan Prabowo masih terus akan maju sebagai capres? Rasanya berat untuk mengatakan ‘ya’ atas pertanyaan ini. Yang jauh lebih logis Ganjar dan Prabowo harus maju bersama, yang satunya Presiden dan lainnya cawapres.

Tetapi semuanya akan kembali kepada masing-masingnya. Bila keduanya tetap maju maka skenarionya: Ganjar atau Prabowo. Tetapi keduanya ‘bergandengan’, maka terjadi penyatuan kekuatan dan kepastian kemenangan itu menjadi lebih mungkin. (Penulis adalah Diploma Resolusi Konflik Asia Pasifik, Fakultas Ilmu Politik Universidad Complutense de Madrid – Spanyol)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved