Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang

Polda NTT Akan Periksa Panitia Futsal GOR Oepoi

Tim Khusus bentukan Polda NTT menjadwalkan pemanggilan klarifikasi terhadap panitia penyelenggara Futsal di GOR Oepoi.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
KETERANGAN- Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma saat memberikan keterangan, Kamis 20 April 2023. Turut mendampingi Kasrem 161/ Wira Sakti, Simon P Kamlasi, Binter Lanud El Tari, Letkol Adam Toaha, Asrena Lantamal VII, Kolonel P. Ahmad Afandi, Penjabat Wali Kota, George Hadjoh, dan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim Khusus bentukan Polda NTT menjadwalkan pemanggilan klarifikasi terhadap panitia penyelenggara Futsal di GOR Oepoi.

Agenda pemanggilan klarifikasi untuk Panitia Futsal dijadwalkan pada tanggal 26 April 2023 mendatang.

Demikian penjelasan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi kepada POS-KUPANG.COM, Senin 24 April 2023.

Patar mengatakan pemanggilan klarifikasi untuk meminta keterangan dari panitia penyelenggara perihal kegiatan yang tidak mengantongi izin keramaian dari pihak kepolisian.

Baca juga: Puspom TNI Periksa 3 Prajurit Terkait Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang

Pasalnya setiap kegiatan yang mengundang banyak orang wajib mengantongi izin keramaian dari Polri.

"Setiap kegiatan yang mengundang banyak orang wajib mengurus izin keramaian, dan tujuannya untuk memastikan kehadiran Polri untuk memastikan kegiatan masyarakat berjalan aman dan lancar, dan dalam kasus tersebut, Panitia Futsal hanya melibatkan Polisi Militer TNI-AD untuk pengamanan kegiatan," jelas Patar. 

Selain itu, perkelahian di dalam GOR saat pertandingan tersebut yang menjadi penyebab asal mula kesalahpahaman yang menimbulkan kericuhan antara anggota TNI-Polri yang berujung pada pengrusakan fasilitas milik Polri.

Pihaknya oleh Bidang Propam telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Baca juga: Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang, TNI AL dan AU Bantah Terlibat Kericuhan dan Pengrusakan Fasilitas

Sementara informasi dari Puspen TNI bahwa Tim Khusus dari TNI telah melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang personel TNI yang ada di lokasi kejadian saat itu, dan prosesnya sementara berjalan.

Terkait empat korban anggota Polri yang menjalani perawatan di RSB, tiga diantaranya sudah keluar dari rumah sakit dan kondisinya sehat, sedangkan satu orang lainnya masih dalam perawatan medis. 

"Perkembangan tiga anggota Polri sudah keluar dari rumah sakit dan kondisinya sehat, dan masih satu orang yang masih dalam perawatan medis di RSB," ujarnya singkat. 

 

Sebelumnya, Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma mengungkapkan kerugian materil antara lain dua unit Pos Pengamanan Lebaran yang berada di wilayah Kuanino, tepatnya di Depan Bank Pitoby, dan Pos Pengamanan Lebaran di Terminal Kupang, Kelurahan LLBK.

Pengrusakan juga dilakukan pada  Pos Polisi Kanaan, serta Kantor Ditlantas Polda NTT.
Kapolda Asadoma menambahkan, kendaraan dinas Polri yang dirusak dibakar berjumlah empat unit berupa satu unit mobil jenis Sedan

Satlantas Polresta Kupang Kota dibakar, satu unit sepeda motor yang dirusak, satu unit sepeda motor yang dibakar, serta satu unit mobil kijang dirusak.

Selain itu, empat anggota Polri mengalami luka-luka saat kejadian penyerangan di GOR Oepoi Kupang.

"Empat anggota Polri yang mengalami luka mendapat perawatan tiga orang di RSB Titus Uly dan satu orang di RST Wira Sakti," ujarnya. 

Baca juga: Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang, Tidak Ada Izin, Polda NTT Proses Hukum Panitia Penyelenggara Futsal

Sedangkan penyerangan di Rumah Jabatan Kapolda NTT yang diduga mendapat serangan dari sekelompok orang.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengaku kejadian saat itu ada sekitar 20 unit sepeda motor yang berputar di perempatan lampu merah selama beberapa kali.

Aksi konvoi selama beberapa kali dengan sepeda motor knalpot racing mengganggu kenyamanan namun tidak melakukan pengrusakan sehingga anggota yang bertugas di rumah dinas langsung mengambil tindakan untuk melakukan pengusiran terhadap sekelompok orang tak dikenal tersebut.

"Pelaku pengrusakan tidak dikenal karena kondisi saat itu gelap, dan tidak bisa membedakan antara anggota atau warga sipil, sehingga tim gabungan masih melakukan investigasi," ungkap Kapolda Asadoma. (zee)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 


 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved