Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 12 April 2023, Jalan ke Emaus
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Jalan ke Emaus.
Kisah perjalanan dua murid ke Emaus juga mengisahkan sisi kelemahan manusia dalam mengimani Tuhan.
Dalam percakapan antara dua murid dengan Yesus di tengah jalan itu terasa sedikit aneh karena mereka tidak bisa mengenali Yesus yang sedang berbicara dengan mereka.
Pertanyaan kita, mengapa sampai mereka begitu sulit mengenal Yesus?
Dari hasil percakapan mereka kita tahu secara pasti bahwa ketika Yesus bertanya kepada mereka tentang apa yang sedang mereka perbincangkan dan mereka begitu berapi-api menceritakan tentang apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini di Yerusalem tentang Yesus yang disalibkan dan dibunuh.
Seharusnya ketika Yesus merespons pertama kali mereka sudah bisa mengenali Yesus, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi? Bukankan Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?”
Kalimat-kalimat seperti ini sudah biasa mereka dengarkan tapi tidak juga membuat mereka mengenali Yesus.
Dalam konteks Injil Lukas ini dikatakan “ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia”.
Hal yang sebenarnya membuat mata mereka terhalang untuk mengenal Yesus adalah ketakutan mereka sendiri dan kelemahan iman mereka kepada Tuhan yang sudah hidup bersama-sama dengan mereka beberapa tahun sebelumnya.
Mereka masih sangat takut dan terbawa peristiwa sadis yang melanda Yesus Guru mereka.
Tapi akhirnya mereka pun mengenali Yesus karena semua yang dikatakan Yesus dan membuat hati mereka berkobar-kobar dan terlebih lagi ketika Yesus membuat perjamuan makan bersama-sama dengan mereka dengan pola yang sama seperti yang Dia lakukan kepada mereka saat masih hidup dan yang dilakukan Yesus adalah “Ia mengambil roti, mengucap berkat dan memecahkan dan memberikannya kepada mereka”, saat itulah mereka mengenal Yesus.
Dan dari situlah kita percaya bahwa Ekaristi adalah tanda paling nyata kehadiran Yesus dalam hidup kita. Namun mata batin kita selalu terhalang sehingga sulit sekali untuk pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan ekaristi dan selalu saja mencari-cari alasan untuk tidak ke gereja.
Padahal kita sudah tahu dengan pasti bahwa perayaan ekaristi itu adalah benar-benar tanda paling nyata kehadiran Tuhan dalam hidup kita secara rohani. Dan tetap saja pola hidup kita masih yang sama. Bahkan ketika ada perayaan ekaristi di lingkungan dan terjadi di sampinng rumah pun orang tetap bergeming untuk mengambil bagian secara aktif dengan berbagai alasan yang tak masuk akal.
Begitulah kita manusia, kita kadang berteriak dalam doa-doa kita agar Tuhan datang menolong, kita tapi ketika Tuhan sudah datang dalam perayaan Ekaristi kita sendiri tidak datang dengan alasan sana sini.
Kita sering tergoda untuk mengikuti keegoisan kita sendiri sehingga mata hati kita selalu terhalang untuk dapat melihat kehadiran Yesus di tengah-tengah kita.
Marilah kita belajar dari kedua murid yang ke Emaus untuk membuka hati terhadap kehadiran Tuhan dalam hidup mereka secara khusus dalam perayaan ekaristi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 12 April 2023, Demi Nama Yesus, Berjalanlah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.