Berita NTT
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana NTT, Norman Riwu Kaho: Tidak Terlalu Lama
Untuk berlangsung sampai kapan, tentu saja kita harus merujuk ke informasi dari BMKG. Kita harus merujuk memang langsung ke BMKG.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dari segi tugas kami ingin terus memastikan adanya kegiatan pengurangan resiko bencana. Terkait dengan potensi cuaca, tentu saja, kita harus merujuk ke BMKG.
Belakangan kita agak ngeri, ketika kita lihat beberapa informasi yang mengutip dari beberapa sumber yang justru tidak merujuk ke BMKG sebagai sumber resmi.
Ini kita lihat cukup membuat orang panik karena ada narasi seperti siklon tropis Seroja jilid dua, dan sebagainya. Ini memang sesuatu yang tidak kita harapkan.
Baca juga: KAHMI NTT Sebut Anas Urbaningrum Tokoh Muda Inspiratif
Dalam prespektif ini pada akhirnya kita harus merujuk pada satu sumber resmi dan memang menjadi otoritas, sehingga BMKG menjadi penting.
Karena posisi sekarang bibit siklon ini sekarang sudah berada di wilayah tanggungjawab atau area biro Meteorologi Australia, maka belakangan ini kami juga memantau perkembangan Siklon.
Tidak saja lewat BMKG tapi sumber resmi biro Meteorologi Australia. Memang dalam update yang paling terbaru yaitu jam 3 sore, biasanya di-update lagi jam 9 malam.
Di jam 3 sore waktu Indonesia tengah, memang bibit siklon ini sekarang masih menjadi tropikal low atau bibit siklon, belum berkembang menjadi siklon tropis.
Diperkirakan, kalau kita di-update terbaru, memang diperkirakan besok subuh jam 2 pagi, ada peluang atau potensi bibit siklon ini berkembang menjadi bibit Siklon kategori satu.
Baca juga: Gubernur NTT Kunker di Dua Kecamatan di Kabupaten Kupang
Kita lihat nanti di tanggal 11 April, hal itu akan meningkat menjadi siklon tropis kategori dua, lalu di tanggal 12 April meningkat menjadi kategori tiga dan bahkan mengalami peningkatan intensifkasi sampai kategori empat.
Tetapi kita beruntung, bahwa ini bukan merupakan siklon tropis Seroja. Bibit Siklon ini kita bisa lihat dari pergerakannya, memang relatif agak dekat tetapi dia sangat dekat seperti siklon tropis Seroja.
Memang sehari dua hari ini kita cukup cemas karena ada peningkatan curah hujan yang lebih tinggi jika dibanding normalnya. Lalu per hari ini kita lihat trend curah hujan di Kota Kupang, memang drop hujannya, karena memang hujannya kalau kita lihat dari citra satelit terkini, maupun dari biro Meteorologi Australia, memang bibit siklon 98S ini dia terus bergerak ke bagian selatan dari NTT.
Sehingga, daerah seperti Rote Ndao, Sabu Raijua dan daerah Sumba memang kita ada terjadi peningkatan curah hujan, yang mungkin disertai juga dengan angin kencang serta banjir rob.
Memang ini semakin meningkat. Jadi ini dampaknya tidak saja berupa angin tapi bibit siklon juga mendorong dengan energi besar, arus laut sehingga berpotensi pada daerah itu tergolong sedang sampai tinggi gelombang hingga banjir rob.
Kami selalu tekankan bahwa menghadapi bencana, adalah tidak panik. Selalu merujuk pada tempat, dan otoritas yang benar dan berwenang.
| Dr. Frans Aba, SE,M.Ec, Ph.D Siap Jadi Gubernur NTT 2024-2029,Modernisasi Ekonomi Rakyat Bangun NTT | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| BPBD NTT Belum Terima Laporan Dampak Bibit Siklon, Satu KK Desa Tunbaun Kabupaten Kupang Mengungsi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Jaden Lianto Pengkotbah Cilik Asal Kota Kupang NTT | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Gubernur NTT Batal Panen Jagung di Desa Tesbatan II Kabupaten Kupang | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.