Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 2 April 2023, Kekuatan Pengosongan Diri
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Kekuatan Pengosongan Diri.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Kekuatan Pengosongan Diri.
RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Yohanes 11:45-56.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu Palma 2 April 2023, termasuk bacaan perarakan, beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Yesus memasuki Kota Yerusalem untuk menjalankan kehendak Bapa-Nya. Ia rendah hati, sederhana dan setia. Setia sampai wafat di atas kayu salib. Karena Ia mampu mengosongkan diri-Nya, meninggalkan segala martabat dan kemuliaan sebagai Putera Allah.
Sambutan terhadap Yesus sebagai raja Putera Daud di Kota Yerusalem melahirkan pertentangan dan salib terberat yang akan dipikul-Nya.
Pertentangan terjadi di antara khalayak Yerusalem karena perbedaan harapan dan persepsi. Sebagian orang Yahudi berharap bahwa Yesus adalah raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Roma, sedangkan yang lain memandang Yesus sebagai Nabi dan ada juga yang memandang Yesus sebagai tokoh kontraversial yang mengganggu penguasa dan ketenteraman masyarakat.
Perbedaan pandangan telah melahirkan konflik kepentingan dan Yesus akhirnya dijatuhi hukuman mati. Yesus sendiri menjalani hukuman dengan sikap rendah hati dan setia. Ia mengosongan diri dan taat secara total kepada Bapa. Bahwasannya Ia siap sedia menjalani hukuman tanpa keluh kesah.
”Ia telah mengosongkan Diri, dan mengambil rupa sebagai seorang hamba, dan menjadi sama seperti manusia. Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” ( Filipi 2 :7-8).
Baca juga: Renungan Harian Katolik 2 April 2023, Perayaan Minggu Palma, Peringatan Yesus Masuk Kota Yerusalem
Perayaan Minggu Daun Palma mengingatkan kita semua bahwa meskipun Yesus disambut sebagai raja, namun Ia justru memperlihatkan spirit kerendahan hati dan kesederhanaan.
Pesan tentang kerendahan hati, kesederhanaan, pengosongan diri dan kesetiaan total kepada kehendak Bapa diperagakan Yesus sebagai contoh bagi segenap insan beriman Kristiani. Karena dengan sikap-sikap ini manusia mendapat anugerah kemuliaan dan ditinggikan Allah dalam hidup.
Kita dapat belajar dari Perayaan Minggu Palma bahwa setiap sambutan dan pujian dapat juga menjadi permulaan tantangan dan pertentangan. Kita belajar menjadi umat beriman yang konsisten menyambut Yesus sebagai Raja Damai yang rendah hati, setia, sederhana dan siap berkorban demi keselamatan banyak orang.
Semoga kita juga mampu menjadi umat Kristiani yang dapat memperagakan dan menghadirkan spirit pengosongan diri, kerendahan hati dan kesetiaan dalam interaksi sosial kemasyarakatan demi menghadirkan tanda-tanda keselamatan dan damai sejahtera banyak orang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 1 April 2023, Kembali kepada Tuhan
Mampukah kita mengosongkan diri untuk ikut serta merasakan penderitaan dan jalan salib Yesus?
Selamat memasuki Pekan Suci yang sakral dan penuh hikmat bagi segenap umat beriman Kristiani.