Berita Sumba Timur

Anggota Polres Sumba Timur Dedikasikan Diri Bangun 4 Gereja

Aipda Jefri mengisahkan, semenjak Badai Seroja pada 2021 lalu, ia bertugas di Polsek Matawai Lapau.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/FERDY NAGA
Proses pembangunan gereja oleh jemaat dan juga Jefri Constantyn Kota Dia di Kabupaten Sumba Timur 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga

POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR - Aipda Jefri Constantyn Kota, anggota kepolisian dari Polres Sumba Timur mendedikasikan diri membangun empat gereja di Kabupaten Sumba Timur.

Aipda Jefri mengisahkan, semenjak Badai Seroja pada 2021 lalu, ia bertugas di Polsek Matawai Lapau. Kala itu ia melihat masyarakat tidak memiliki tempat ibadah akibat serangan Badai Seroja.

"Jadi awal itu waktu Badai Seroja, saya tugas di Polsek Matawai Lapau. Disitu ada pemuda, ada vikaris kita serampangan ngobrol di warung, lihat gereja hancur. Jadi kita inisiatif untuk bangun gereja," kenang Pjs Kanit Intelkam Polsek Haharu, Polres Sumba Timur.

Baca juga: MoU Kerjasama Bersama Tiga Media Harian NTT, Bupati Sumba Timur Minta Dukung Pembangunan Daerah

Dalam perjalanan, beberapa pihak sempat tidak percaya. Ia pun meyakinkan jika mereka mampu memperbaiki gereja tersebut. "Saya tidak punya uang tapi saya bisa datangkan barang," ujar Aipda Jefri.

Beberapa pihak pun ikut membantu dirinya bersama rekan lainnya membangun gereja tetapi bukan dengan memberikan uang tapi dengan supply barang. Ia pun rajin membagikan proses pembangunan gereja melalui media sosial Facebook.

"Jadi setiap minggu saya cek proses pekerjaan sudah sampai dimana. Yang kedua saya selalu minta mereka untuk jujur, karena saya yang bertanggungjawab atas anggaran itu. Dan puji Tuhan untuk empat gereja ini sudah digunakan salah satunya di Londapeku. Untuk dua gereja sedang dalam proses pengerjaan," ujar anggota polisi yang pernah masuk menjadi nominasi Hoegeng Awards 2023.

Lokasi empat gereja itu masing-masing Gereja Tana Rara di Kecamatan Matawai Lapau, dua gereja di Desa Mbatapuhu Kecamatan Haharu dan di Desa Wunga Kecamatan Haharu.

Baca juga: Tambak Udang Terintegrasi Datangkan Kemaslahatan Masyarakat Sumba Timur

"Kita berawal dari mimpi kalau kita punya nasar kita kumpul-kumpul lalu kita berusaha untuk mencoba membangun," kata Aipda Jefri.

"Saya punya prinsip satu kalau memang kita bisa ciptakan suasana yang baik kenapa tidak kita tidak dibuat selagi tidak merugikan orang lain," ujarnya.

Aipda Jefri juga berkisah ketika dirinya bisa masuk menjadi nominasi Hoegeng Awards 2023. Kala itu ada vikaris di Kadahang yang mendukungnya untuk mengikuti ajang ini berkat dedikasinya membangun gereja di Kabupaten Sumba Timur.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Bendungan Karingan di Sumba Timur Ditemukan Tewas

"Saya bilang kalau mendukung saya seperti ini, ayo kita kerja sama-sama, saya punya mimpi ketika saya lolos dalam nominasi itu bukan hanya satu gereja lagi yang bisa dibangun dan ini semua harus di mulai dari mimpi," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan sejak awal hingga sekarang tidak ada bantuan pemerintah sama sekali, semua berdasarkan kemampuan setiap donatur yang mau membantu dalam bentuk bahan baku seperti seng,semen dan lain lain.

Ia juga berharap agar apa yang dilakukannya bisa menjadi menjadi contoh bagi orang lain.

"Kita dapat melakukan kebaikan untuk siapa pun, jika kebaikan yang di tanam maka kebaikan juga yang dituai," tutupnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved