Berita Lembata

Meski Ilegal, Pertamini di Lembata Menjamur, Ambil BBM Dari SPBU, Masyarakat Tidak Punya Pilihan

Seorang pengusaha Pertamini di Kota Lewoleba mengaku mendapatkan BBM jenis pertalite dan pertamax dari salah satu SPBU di Lembata.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Penjabat Bupati Lembata dan Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas ( BPH Migas ) Abdul Halim sedang memantau tangki Jober di Kota Lewoleba, Jumat, 17 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pertamini atau POM mini yang menjual BBM jenis pertalite dan pertamax semakin menjamur di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata. Sementara, dalam pertemuan di Kantor Bupati Lembata, Kamis, 16 Maret 2023, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas ( BPH Migas ) Abdul Halim telah menyatakan bahwa kehadiran Pertamini atau POM Mini di Lembata secara hukum adalah ilegal. Menurut dia menjual BBM itu ada regulasinya, apalagi kalau yang dijual BBM bersubsidi dengan harga yang lebih mahal.

Meski demikian, masyarakat Lembata tidak punya pilihan. Sampai sekarang antrian panjang terjadi setiap hari di tiga SPBU yang ada di Lembata, yakni SPBU Waijarang, Lamahora dan Balauring. Mirisnya, kebanyakan pengantre di SPBU adalah para pelangsir yang mengisi BBM dalam tangki kendaraan untuk diperdagangkan kembali.

Andi Lasar, warga Lewoleba, menjelaskan, masyarakat Lembata memang tidak punya pilihan lain untuk mengisi BBM. Kalau bukan mengisi BBM yang dijual eceran di dalam botol, maka memenuhi tangki kendaraan di Pertamini atau POM Mini adalah pilihan terakhir. Sedangkan, SPBU setiap hari penuh dengan pelangsir BBM yang pekerjaan utama mereka adalah mengantre BBM untuk dijual lagi.

Baca juga: BPH Migas Selidiki Penyelewengan BBM di Lembata, Dari SPBU Sampai Pelangsir

“Sudah jadi rahasia umum kalau yang antre berjam-jam di SPBU itu para pelangsir. Tidak mungkin ada pekerja swasta atau pegawai negeri yang rela berjam-jam di sana hanya untuk isi minyak. Pilihan terbaik dan tercepat adalah eceran atau Pertamini,” ujar Andi, Sabtu, 18 Maret 2023.

“Situasi ini semakin parah lagi karena SPBU hanya buka dari pagi sampai siang hari saja. sebelum jam 12 siang biasanya sudah tutup,” tambahnya.

Jual BBM Lebih Mahal

Seorang pengusaha Pertamini di Kota Lewoleba mengaku mendapatkan BBM jenis pertalite dan pertamax dari salah satu SPBU di Lembata.

“Kami DO (Delivery Order) di SPBU,” kata penjaga Pertamini yang tidak mau disebutkan namanya kepada Tribun Flores.

Menurut dia, BBM dipesan sesuai kebutuhan untuk dijual lagi. Sekali pesan, dia bisa mendapatkan 70 liter pertalite yang diisi dalam dua jerigen berukuran 35 liter dan 70 liter pertamax yang juga diisi dalam dua jerigen berukuran 35 liter. Artinya, dia mendapatkan 400 liter dari SPBU untuk dijual lagi kepada konsumen terakhir.

Baca juga: Warga Lembata Bisa Langsung Lapor BPH Migas Jika Ada Penyalahgunaan BBM

Di Pertamini miliknya, harga pertalite (subsidi) Rp 14 ribu per liter. Sedangkan, pertamax (non subsidi) Rp 16 ribu per liter. Harga ini tentu jauh lebih mahal dari harga yang sudah ditentukan pemerintah yakni Rp 13.300 per liter untuk pertamax dan Rp 10.000 per liter untuk pertalite.

“Tapi kami juga tetap layani yang bawa datang uang Rp 10 ribu,” ujarnya.

Pengakuan ini sesuai dengan temuan Kepala Dinas Koperindag Longginus Lega yang membeberkan fakta menarik tentang kehadiran Pertamini di Lembata. Dari hasil penelusurannya, saat ini terdapat 26 Pertamini di Lembata. Sebanyak 21 Pertamini lainnya ada di dalam Kota Lewoleba. Darimana mereka mendapat BBM untuk dijual kembali?

Longginus menyebutkan para pengusaha Pertamini ini setiap hari menerima sekitar 200-400 liter BBM langsung dari SPBU. Hal ini menyalahi aturan karena menurut Longginus SPBU itu memberikan pelayanan BBM kepada konsumen terakhir, bukan kepada pengusaha untuk dijual lagi.

Baca juga: Data Statistik Tidak Akurat, Investor Enggan Berinvestasi di Lembata

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved