Opini
Opini Dr Hamza H Wulakada: Pisang Goreng Telah 'Membangunkan' Ku
Undana patut berbangga karena salah satu putra terbaik NTT dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi Veteriner dan Parasiitologi.
Konon beliau dahulunya juga sudah terbiasa bangun pagi sebelum pukul 05.00 tapi bukan karena kewajiban masuk sekolah seperti saat ini melainkan kewajiban domestik yang harus dituntaskan.
Alkisah, kewajiban domestik itu adalah tentang ‘pisang goreng’ jualannya yang menjadi salah satu tapak jalan karier menuju orang nomor wahid di Undana saat ini.
Prof. Dr. drh. Maxs UE Sanam, M.Sc. yang biasa disapa Pak Maxs adalah suami dari drh. Hembang Murni Pancasilawati, darinya telah lahir dan dibesarkan 2 putri kesayangan; Zerlinda Christine Aldira Sanam, S.Psi dan Viona Mariana Dewi Sanam. Kesahajaan hidup dari keluarganya telah dirintis sejak bersekolah di SD GMIT Koanino (tamat 1976) lalu berlanjut ke SMP Negeri 1 Kupang (tamat 1980).
Baca juga: Opini Yohanes Mau: Aturan Prematur Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Bawaannya yang cool dan luwes membuatnya senantiasa mudah dalam pergumulan teman seumuran, bahkan hingga kini masih aktif berkomunikasi dengan sesama teman seperjuangan dulu. Semasa kecil kala liburan tiba, teduhnya alam Camplong menjadi pilihan utama.
Bersama keluarga di sana, beliau bak cowboy kecil yang gemar mengandangkan sapi-sapi betina pasca melahirkan. Lalu diperah susunya untuk diminum, apalagi ‘susu kepala’, itulah alasan Camplong selalu akan menjadi tempat bernostalgia.
Sejak tahun 1990 diterima sebagai dosen Undana, beliau pernah dipercayakan sebagai Kepala Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Fapet Undana (1998-2005).
Sebelum menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (2013-2018), beliau juga sempat menjadi Kepala International Relations Office (IRO) Undana (2006-2010).
Bahkan dalam kancah internasional, beliau pernah menjadi Sekretaris Indonesia Australia Eastern Universities Project (IAEUP) pada tahun 2022-2004 kemudian dipercayakan menjadi Ketua Forum Koordinasi dan Kerja Sama 8 Perguruan Tinggi (FK8PT) Undana tahun 2004-2006, dan memimpin proyek NUFFIC (2007-2010). Alumni S2 James Cook University-Australia (tamat 1997) ini sebelum menjadi Rektor Undana ke-10, beliau sempat menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik Undana (2018-2021).
Selain badminton dan tenis meja yang menjadi hobbynya, Profesor Maxs juga gemar berpetualangan. Hamparan padang pengembalaan di pinggiran hutan tropis menjadi tempat yang sangat nyaman untuk menikmati akhir pekan bersama teman dan keluarga.
Baca juga: Opini Teguh Prakoso: Mengenal Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh
Dalam suasana alam terbuka itu pula beliau mendapatkan banyak gagasan untuk mengembangkan kepakarannya. Sebanyak 26 artikel ilmiah telah diterbitkan pada jurnal nasional dan internasional bereputasi hingga menghantarnya menjadi Profesor di usia 58 tahun.
Ketua Asosiasi Mikrobiologi Veteriner Indonesia (2022-2026) ini juga pernah meraih berbagai penghargaan, diantaranya; (1) Mahasiswa Berprestasi Akademik UGM, 1986; (2) Rod and Monica Campbell Prize untuk mahasiswa asing berprestasi akademik pada James Cook University, 1996; dan (3) Dokter Hewan Berprestasi di Bidang Akademik pada Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, 2021.
Mantan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang NTT ini juga masih aktif menulis buku (4 judul) serta sederet opini yang selalu dinanti-nanti para pembaca media massa.
Di tengah kesibukannya sebagai Rektor Undana (2021-2025), Profesor Maxs masih sempat memberikan gagasan briliannya seputar jam masuk sekolah dalam tulisannya berjudul ‘Ritme Sirkadian dan Jam Masuk Sekolah Lebih Awal’ (warta.edukasipublik.com).
Menurutnya, ritme sirkadian adalah hal penting dalam menjaga kesehatan fisik dan kinerja akademik siswa sehingga pilihan masuk sekolah lebih awal dapat mengganggu ritme itu bahkan berdampak negatif.
Sarannya, sekolah sebaiknya mempertimbangkan untuk memperbaiki jadwal yang ada agar sesuai dengan ritme sirkadian siswa dan memberi waktu lebih cukup untuk tidur berkualitas karena dianggap mampu membantu siswa untuk tetap sehat dan produktif di sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.