Opini
Opini Yohanes Mau: Aturan Prematur Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membuat kebijakan dengan menerapkan aturan baru untuk SMA dan SMK Negeri di Kota Kupang.
POS-KUPANG.COM - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membuat kebijakan dengan menerapkan aturan baru untuk SMA dan SMK Negeri di Kota Kupang.
Kebijakan itu berupa kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai pada jam lima pagi. Aturan baru ini sedang viral. Mulai dari media sosial hingga media cetak termasuk Kompas.
Banyak protes datang dari berbagai kalangan atas aturan tersebut. Namun Gubernur tetap menjalankan aturan tersebut. Kebijakan ini tidak memiliki kajian ilmiah yang dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Maka hal terbaik adalah Gubernur menarik kembali keputusan yang menurut penulis tidak menolong kemajuan pendidikan di NTT ini sesegera mungkin.
Kita tahu pada 31 Januari 2019 silam Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) telah menetapkan hari Rabu sebagai English day. Hal dibuat dalam Peraturan Gubernur, Nomor 56 tahun 2018 tentang Hari Berbahasa Inggris.
Aturan itu dikeluarkan dengan tujuan untuk mendukung pariwisata sebagai sektor unggulan di provinsi yang berbasis kepulauan. Namun hingga kini aturan ini tidak berjalan baik.
Namun sekarang beliau membuat kebijakan baru yang mewajibkan kegiatan belajar mengajar pada jam lima pagi. Ini adalah cara baru yang sangat bertolakbelakang dengan cara lama selama ini.
Baca juga: Opini Teguh Prakoso: Mengenal Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh
Mungkinkah akan ada kebangkitan NTT pintar setelah diberlakukannya aturan baru ini? Kita lihat saja akan jadi apakah pendidikan di NTT ini nantinya.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dikenal sebagai provinsi termiskin di Indonesia. Kita melihat para pemimpin dari periode ke periode belum menemukan strategi yang tepat untuk memblokir ketertinggalan ini sehingga NTT menjadi maju dan bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Begitu juga dengan bidang pendidikan. Untung saja tahun ini Nono siswa kelas dua Sekolah Dasar Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang tampil dengan prestasi brilliant untuk seluruh dunia.
Kini NTT tidak bisa dianggap enteng lagi. NTT kalahkan semua provinsi di seluruh Indonesia dan siswa-siswa dari seluruh negara yang tampil di dalam lomba matematika.
Kehadiran Nono siswa berprestasi itu mengharumkan nama NTT di kanca internasional. Nono anak kampung Amarasi, Kupang, NTT terkenal di seluruh dunia.
Dia bukan hanya dikenal di NTT dan Indonesia tapi dunia. Siswa-siswi dari negara-negara maju pun tidak bisa bersaing dengan kecerdasannya.
Terima kasih Nono, engkau telah dan sedang mengharumkan nama NTT di bidang pendidikan kepada dunia internasional. Dunia pendidikan di Jawa yang selama ini terhitung di tingkat nasional. Terima kasih Nono.
Baca juga: Opini Theresia Wariani: Belajar Etos dan Ilmu Mendidik dari Negeri Sakura
Lantas bagaimana cara untuk menjadikan NTT ini menjadi bangkit dan pintar? Cara terbaik adalah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai untuk mendukung kenyamanan belajar peserta didik mulai dari Pendidikan PAUD hingga Perguruan Tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.