Berita NTT

Kasus Beras ASN NTT, DPRD NTT: Akan PHK PT Flobamor Jika Masih Lakukan Kesalahan yang Sama

kualitas kurang bagus (berwarn kuning), OPD bisa membuat berita acara agar PT. Flobamor tahu dan akan menggantikan beras terebut

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ELISABETH EKLESIA MEI
RAPAT DENGAR PENDAPAT - Rapat Dengar Pendapat atau RDP Komisi III DPRD NTT Bersama PT.Flobamor NTT di Ruang komisi lll DPRD NTT, Selasa 7 Maret 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komisi lll DPRD NTT menegaskan akan melakukan Putus Hubungan Kerja (PHK) dengan PT. Flobamor jika masih melakukan kesalahan yang sama terkait kasus beras bagi para Aparatus Sipil Negara (ASN) Provinsi NTT

Hal ini diterangkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD NTT Bersama PT.Flobamor NTT yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD NTT, Jonas Salean, dengan Agenda Pembahasan terkait Keterlambatan Penyaluran dan distribusi Beras yang Kotor bagi ASN Provinsi NTT, bertempat di ruang rapat Komisi lll DPRD NTT, Selasa, 7 Maret 2023.

Dalam pertanggungjawabannya, Direktur Utama PT Flobamor, Agustinus Zadriano Bokotei melalui RDP tersebut mengatakan, Terkait dengan masalah beras jelek/kotor dan keterlambatan penyaluran bagi para ASN yang beredar, semua beras yang dibagikan kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selalu disertakan dengan surat serah terima barang.

Baca juga: Kajari Timor Tengah Utara Sebut Pengusaha HT Diduga Bekingi Laporan Palsu Ketua Umum ARAKSI NTT 

"Kita sudah punya SOP bahwa, semua beras yg kita terima dan bagikan kepada masing-masing OPD selalu disertai dengan serah terima barang. Jadi kalau terdapat 200 karung pada saat itu juga harus dicek satu persatu. Jika berasnya jelek menurut berita acara kita akan ganti," jelas Agustinus.

Agustinus mengaku, bahwa pihak PT. Flobamor sudah bersurat ke masing-masing OPD. Dimana, jika ditemukan beras dengan kualitas kurang bagus (berwarn kuning), OPD bisa membuat berita acara agar PT. Flobamor tahu dan akan menggantikan beras terebut.

"Terkait keterlambatan beras dari Januari memang terlambat karena faktor cuaca. Saya rasa itu terjadi di mana-mana, karena kapal dari Surabaya dan Makasar sebagai pemasok beras juga terkendala, sementara untuk pemasokan beras lokal juga tidak terlalu banyak" ungkapnya

Selain masalah cuaca, sambung Agustinus, kendala lainnya juga karena terjadi kelangkaan beras yang saat ini harganya melambung tinggi.

"Kiat-kiat yang kita lakukan adalah kita belajar pelan-pelan sesuai dengan pagu. Karena untuk harga beras ini, 1 kg sekitar Rp10,500. Sementara untuk saat ini harga beras dipasaran Rp 15 ribu. Hal ini yang membuat kita kesulitan karena selisih beras juga terlalu jauh," tuturnya

Agustinus mengungkapkan, sekarang ini PT. Flobamor mengalami kerugian.

Baca juga: BMKG: Hujan Sedang-Lebat dan Angin Kencang di NTT Hari Ini, Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Dengan kondisi saat ini yg semakin meroket, bahkan kita cari untuk harga untuk referensi di Pusat Informasi Harga Pangan (PIHP) di nasional saat ini harganya Rp 12. 200, tetapi di Kota Kupang sekarang Rp 10.543. Jadi tidak sama. Hal ini menjadi masalah dan kita ingin berdiskusi meminta masukan," terangnya.

Lebih lanjut, Agustinus sampaikan Persediaan beras yang dibutuhkan dalam satu bulan untuk para ASN Provinsi NTT sebanyak 150 ton dengan harga beras Rp 12.200 per kilogram belum termasuk transportasi kapal.

Direktur Operasional PT Flobamor Abner Esau Runpah Ataupah mengatakan terkait adanya keluhan beras yang rusak, sebelum pihak PT. Flobamor membagikan ke setiap OPD, mereka selalu sertakan dengan berita acara.

"Yang menjadi persoalan bagi pibak PT. Flobamor adalah ketika berita acara sudah ditandatangani oleh OPD, setelah waktu dua minggu baru disampaikan beras rusak. Jadinya saling menyalahkan," kata Ataupah

Untuk bulan Maret ini, Ataupah mengatakan PT. Flobamor akan tepat waktu dalam menyalurkan berasnya.

"Di Bulan ini sudah banyak yang panen dari Sulawesi Selatan, di maret ini sudah terpenuhi dan tepat waktu," katanya

Setelah mendengarkan pertanggungjawaban dari pihak PT. Flobamor, Ketua Komisi III DPRD NTT, Jonas Salean mengatakan bahwa, pada Bulan Januari pegawai-pegawai menggunakan gaji mereka untuk membeli beras karena keterlambatan dari PT. Flobamor Melakulan pengadaan. Sehingga gaji mereka dipakai untuk belanja.

"Kami mau ada kemajuan terkait beras ini. Tapi kalau ini menyangkut kesulitan pegawai, tidak bisa untuk ditahan lagi. Gaji sudah kecil tambah lagi beras yang terlambat. Padahal Negara gaji di dalamnya sudah dengan uang beras," tegas Jonas

Menurut Jonas, Beras yang diterima para ASN kembalikan dalam bentuk uang saja.

Baca juga: BMKG: Hujan Sedang-Lebat dan Angin Kencang di NTT Hari Ini, Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Tergantung para ASN sendiri yang akan beli beras model seperti apa, daripada uang gaji harus transfer ke PT. Flobamor, lalu PT. Flobamor pesan beras ke Surabaya dan mutunya kurang menjamin,"sarannya

Sementara itu, WAkil ketua DPRD Komisi lll, Viktor Mado Watun menegaskan, Jika dirut PT. Flobamor tidak sanggup untuk memberi beras yang baik dan menyalurkan beras tepat waktu, maka DPRD akan cari jalan keluarnya bersama supaya lebih clear.

" Saran saya kalo dirut tidak bisa kasih tau saja. Alternatifenya ada dua kalau bisa kita lari ke depot logistik (dolog) dan bayar ke ASN berupa gaji," tegasnya.

Anggota lainnya, Hugo Kalembu mengatakan, terkait pembagian beras bagi para ASN, sebenarnya para ASN tidak bisa menunggu lama karena setiap bulan mereka juga butuh makan.

"Bapak beberapa kali lambat dan kualitas tidak terjamin karena mepertimbangkan harganya," katanya

Menurut Hugo, Keuntungan perusahaan harus dipikir dan juga diimbangi dengan pelayanan beras juga harus dipikir juga kalau patok kontra harga Rp.10.500 tidak untung.

Hugo menegaskan PT. Flobamor harus memberikan beras tepat waktu dengan kualitas terjamin kepada para pegawai. Jika tidak, kemungkinan dua hal yang akan terjadi yakni akan mencari solusi lain diantaranya akan lari ke dolog atau bayar ke ASN berupa Gaji.

Menanggapi masukan dari Komisi lll DPRD NTT dalam RDP tersebut, Dirut PT. Flobamor, Agustinus meminta maaf atas masalah beras yang sedang terjadi.

"Kami minta maaf terkait masalah beras ini. Kedepannya, kami akan memperbaiki. Ke depannya itu juga kami akan upayakan juga terkait administrasi dan cek fisik sama-sama dijalankan sehingga tidak terjadi polemik seperti ini lagi," janji Agustinus

Agustinus juga sampaikan untuk kedepannya kualitas beras akan ditingkatkan lagi.

"Jika nanti dalam bentuk uang akan dikembalikan ke Pemprov dan Pak ketua, Seperti apa hasilnya kami ikuti. Kalau ada penyesuaian kita lanjut. Kalau harga stabil kami akan sesuaiakan," katanya

Diakhir RDP, Jonas Salen menegaskan, Untuk masalah beras tersebut, DPRD memberikan kesempatan kepada pihak PT. Flobamor sampai Bulan Mei untuk melanjutkan sebagai perusahaan yang mengurus beras para ASN.

"kalau terjadi lagi masalah yang sama,kita otomatis untuk cari solusi lain. Bahkan kita akan Putus Hubungan Kerja (PHK) dengan PT. Flobamor, lalu memberi solusi alternatif untuk kasih uang saja atau lari ke dolog. Jadi setuju sampai bulan Mei saja," tutupnya (Cr.20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved