Istri Polisi Polda NTT Menangis Memohon Bantuan Kapolri, Sebut 3 Anaknya Putus Sekolah

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Video seorang wanita yang mengaku istri polisi meminta bantuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, viral di media sosial, termasuk Instagram.

Ibu muda beserta dua anaknya yang masih kecil menangis sembari memohon kepada Kapolri.

Tayangan video di Instagram itu kemudian dibagikan berulang kali di grup WhatsApp.

Dalam video yang dibagikan akun @neshya_12, istri polisi yang didampingi dua anaknya menangis dan memohon ke Kapolri atas permasalahan keluarganya.

Istri polisi itu mengatakan, dia sedang mencari keadilan demi pendidikan anak-anaknya. Dia juga menyebut nama suaminya yang berinisial NRP.

"Bapak Kapolri, saya istri dari seorang anggota kepolisian sangat memerlukan bantuan untuk permasalahan anak-anak saya, sebab anak-anak saya sudah lama tidak bersekolah," kata wanita itu.

Dia sebagai seorang ibu menginginkan keadilan buat anak anaknya. Juga agar cita-cita anaknya bisa diraih. Tapi menurutnya, jangankan meraih cita-cita, sekolah saja tidak.

Baca juga: Istri Polisi Ini Telepon Suami Minta Izin Mau Bunuh Diri, Hamil 4 Bulan, Tinggalkan Surat Wasiat! 

"Anak saya yang pertama dikeluarkan dari sekolah masa kelulusan SMP. Anak kedua dan ketiga tidak sekolah. Saya sedih anak-anak harus terima situasi seperti ini. Mental anak-anak saya sudah sangat terpuruk," katanya.

"Rumah kami sebagai tempat tinggal disita. Kemana lagi saya harus cari keadilan. Saya mohon bantuan bapak Kapolri demi masa depan anak-anak saya," tambahnya.

"Saya sebagai Bhayangkari selalu mengikuti dan mendampingi keinginan suami saya sehingga uang keluarga saya pun ketika suami pinjam sebesar Rp 800 juta untuk keperluan suami saya, saya berusaha pinjamkan,"sambungnya.

Namun, hingga sekarang tidak ada itikad baik dari suaminya itu. "Saya berjuang untuk kepastian pendidikan anak-anak saya. Ke mana lagi saya harus cari keadilan. Saya mohon pertolongan bapak Kapolri yang saya hormati demi masa depan anak-anak saya," ujarnya.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy, membenarkan hal itu.

Ariasandy menyebut, masalah itu sudah berlangsung satu bulan lalu dan ditangani Propam Polda NTT

"Sementara ditangani oleh Propam Polda NTT dan diupayakan selesaikan internal karena masalah pribadi," ujar Ariasandy singkat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com