NTT Terkini

BMKG Ungkap Pemicu Hujan Deras di Musim Kemarau yang Sebabkan Banjir Bandang di Nagekeo

Menurut Sti, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga 11-12 September 2025 di sejumlah wilayah NTT. 

Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
PASCA BENCANA - Situasi terkini di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo pasca bencana banjir bandang, Selasa (9/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hujan deras yang memicu banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Selasa 9 September 2025, dipengaruhi oleh adanya gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang sedang melintas di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, menjelaskan meskipun saat ini NTT masih berada pada musim kemarau, fenomena cuaca tersebut memicu terbentuknya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah.

"Dalam musim kemarau saat ini dipengaruhi oleh adanya gelombang equatorial Rossby di wilayah NTT. Gelombang ini biasanya melintasi Indonesia, termasuk NTT, sehingga berpotensi terjadinya hujan," kata Sti Nenotek kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 9 September 2025.

Ia menambahkan, faktor lain yang memperkuat peluang hujan adalah melemahnya angin monsun timur.

"Beberapa bulan kemarin angin timur sangat kencang, tetapi di bulan September ini mulai melemah sehingga pertumbuhan awan meningkat dan terjadi hujan," jelasnya.

Menurut Sti, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga 11-12 September 2025 di sejumlah wilayah NTT. 

Baca juga: TNI, BPBD, dan Warga Sisir Sungai Cari Korban Hilang Terseret Banjir Bandang Mauponggo

Sejak 7 September, kata dia hujan telah mengguyur Kabupaten Kupang, TTS, Ende, Manggarai Timur, dan Nagekeo.

Selanjutnya, hujan diperkirakan bergeser ke arah barat dan lebih dominan terjadi di wilayah Manggarai Raya.

"Secara umum kondisi saat ini masih musim kemarau, tetapi masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi hujan deras yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa fenomena gelombang atmosfer seperti Rossby maupun Kelvin sering melintas di wilayah Indonesia. Namun, kali ini gelombang Rossby yang lebih dominan sehingga memicu hujan di sejumlah daerah NTT. (rey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved