Berita Rote Ndao

Banjir Rob, Air Laut Masuk ke Perkebunan Warga di Halla Rote Ndao

Sejumlah perkebunan warga di RT 10/RW 05, Dusun Halla, Desa Siomeda, Kecamatan Rote Tengah tergenang air laut. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
BANJIR ROB - Kepala Desa Siomeda, Dominikus Manafe (kanan) sedang meninjau bencana luapan air laut yang masuk ke sejumlah perkebunan warga di RT 10/RW 05, Dusun Halla, Desa Siomeda, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao. Senin, 27 Februari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Sejumlah perkebunan warga di RT 10/RW 05, Dusun Halla, Desa Siomeda, Kecamatan Rote Tengah tergenang air laut. 

Banjir rob ini terjadi pada Senin, 27 Februari 2023, menyulitkan aktifitas warga Halla pada sektor pertanian dan sejumlah petani dipastikan gagal panen karena kebun mereka sudah terendam air laut. 

Kepada POS-KUPANG.COM, Senin, 27 Februari 2023, Kepala Desa Siomeda, Dominikus Manafe mengisahkan kronologis kejadian.

"Kami mendapat laporan dari Kepala Dusun Halla pagi tadi, bahwasannya,
telah terjadi luapan air laut di pesisir pantai Halla, menyebabkan tanggul/tepian pesisir pantai jebol kerena tidak mampu menahan luapan air laut dan membuat air naik ke daratan," kata Domi.

Baca juga: BPBD Rote Ndao Tinjau Bencana Longsor dan Tanggul Jebol di Desa Siomeda

Ia menyebut, luapan air laut tersebut nyaris masuk sampai ke pemukiman warga di RT 10/RW 05, Dusun Halla.
Luapan air laut hanya masuk dan menggenangi kebun masyarakat.

Berdasarkan peninjauan Pemdes Siomeda, Domi menerangkan, penyebab luapan ini diperkirakan penyebabnya yakni kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang surut air laut serta badai laut.

Kemudian adanya eksploitasi lahan pasir yang menyebabkan penurunan muka air tanah, sehingga memicu amblasnya permukaan tanah dan instruksi air laut serta penahan tepian pantai.

Baca juga: 7 Pesisir di NTT Dapat Peringatan BMKG: Waspadai Fenomena Banjir Rob 24 - 26 Februari 2023

Menurutnya, hal ini dikuatkan dengan adanya aktifitas penambangan pasir di daerah tersebut.

Dampak yang ditimbulkan akibat banjir rob ini, masih kata Domi, merusak sarana dan prasarana masyarakat dan
memicu bencana lain seperti erosi, bahkan longsor.

"Luapan air laut ini juga menggenangi kebun pisang, sayur, kelapa masyarakat setempat dan merusak area persawahan yang berdekatan dengan lokasi," jelas Domi.

Untuk saat ini, ungkap dia, belum bisa dipastikan besaran kerugiannya, namun langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Desa yakni melaporkan kejadian ini kepada Camat, Kapolsek dan membuat laporan tertulis kepada Ibu Bupati Rote Ndao.

Baca juga: Wujud TNI Cinta Rakyat, Dandim 1627/Rote Ndao Tinjau Progres Pembangunan 3 RTLH

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, jika terjadi potensi luapan susulan dan segera melaporkan kepada pemerintah setempat," imbunya.

Pemdes Siomeda juga memerintahkan kepada kelompok penambangan untuk menghentikan segala bentuk aktifitas apapun.

Untuk diketahui, turut mendampingi Kades Domi dan perangkatnya dalam peninjauan lokasi bencana, 
mewakili Camat Rote Tengah, Christofel Pelokilla dan Migel Keluanan kamudian dari Kepolisian, Kanit Intel Polsek Rote Tengah, Untung Letik.  (rio)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved