Berita Flores Timur

Prestasi Nono Dijadikan Inspirasi Buat Siswa dan Guru di SMK Negeri 1 Larantuka

prestasi yang diraih Nono juara dunia matematika asal Kabupaten Kupang dijadikan inspirasi buat siswa dan staf guru di lembaga SMK Negeri 1 Larantuka

Editor: Edi Hayong
HO-Istimewa
POSE BERSAMA - Kadis Dikbud NTT Linus Lusi pose bersama (dari kiri) Kepala SMA Negeri 1 Adonara Goris Tukang, Kepala SMK Negeri 1 Larantuka Tuty Fernandez, dan Kepala SMAN I Solor Barat Oni Kein dari Kabupaten Flores Timur serta Wakil Kepala SMK 5 Kupang Heny Riberu usai pelantikan sebagai kepala sekolah di Lantai 2 Aula Biru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Selasa (14/2/2023). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Sebanyak 57 kepala sekolah baik SMA, SMK, dan SLB yang tersebar di daratan Timor, Sabu Raijua, Sumba, Flores, hingga Alor, secara resmi dilantik Kepala Dinas Dikbud NTT, Linus Lusi, S.Pd, MPd pada Selasa 14 Februari 2023 bertepatan dengan Valentine Day.

Bagi pimpinan SMK Negeri 1 Larantuka yang baru dilantik memiliki tekad bahwa prestasi yang diraih Nono juara dunia matematika asal Kabupaten Kupang dijadikan inspirasi buat siswa dan staf guru di lembaga tersebut.

“Jabatan baru ini tentu bukan sekadar gagah-gagahan tetapi disertai tanggung jawab besar menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan pencetak sumber daya manusia handal,” ujar Kepala SMK Negeri 1 Larantuka , Lusia Yasinta Tuty Fernandez, S.Pd dalam rilis beritanya yang diterima Pos Kupang, Selasa 14 Februari 2023.

Menurut Fernandez yang juga sarjana Bahasa Inggris jebolan Universitas Nusa Cendana, Kupang, jabatan itu memberi kesadaran bahwa menjadi pemimpin di satuan pendidikan manapun seperti kepala sekolah, merupakan media untuk melayani, bukan untuk dilayani.

Kerja sama yang terjalin antara pemerintah, sekolah, orantgtua murid, komite sekolah, siswa, dan masyarakat merupakan garansi mencapai mutu pendidikan yang ideal di kalangan murid sebagaimana dialami ‘bocah ajaib’ Nono dari Amarasi, Kabupaten Kupang.

Baca juga: Hotel Loccal Colection Labuan Bajo Berikan Beasiswa untuk Nono

“Nono seorang siswa berprestasi. ’Bayi ajaib’ itu menjadi inspirasi keluarga besar SMK Negeri 1 Larantuka menjadikan sekolah kami institusi pencetak SDM andal yang akan menjadi persembahan terindah kami dari ujung timur Flores, nusa bunga untuk nusantara. Ada tanggung jawab besar saya bersama rekan-rekan guru, karyawan, komite sekolah, dan siswa. Publik tahu, Flores Timur banyak menghasilkan SDM unggul di seantero nusantara dan dunia. Semua dimulai dari lembaga pendidikan menengah. Ini juga inspirasi kami bekerja dengan hati,” lanjut Fernandez.

Nono atau Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay ialah anak berusia 7 tahun asal NTT yang dikenal luas karena telah memenangkan lomba Matematika tingkat internasional. Nono meraih Juara 1 Lomba Matematika Internasional (International Abacus World Competition) tahun 2022 yang diselenggarakan Abacus Brain Gym (ABG).

Fernandez menambahkan, pendidikan berkualitas menjadi garansi kemajuan dan peradana sebuah bangsa. Karena itu, semua komponen pendidikan, terutama guru, pemerintah, orangtua, siswa, dan masyarakat menjadi penentu kualitas pendidikan.

Hal tersebut, ujar Fernandez selalu diingatkan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat dan Dinas Pendidikan NTT dan Kabupaten Flores Timur, sehingga bekerja sepenuh hati memajukan kualitas peserta didik dari berbagai aspek menjadi hal utama.

“Saya masih ingat kata-kata Pak Gubernur saat berada di Larantuka tahun 2018. Beliau ingatkan bahwa anak-anak harus sekolah, tidak boleh berhenti. Orangtua harus selalu mendorong anak-anak agar sekolah demi masa depan mereka sendiri. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Pak Linus juga selalu mengingatkan agar mengurus pendidikan sepenuh hati pendidikan,” lanjut Fernandez.

Baca juga: Apreasiasi Prestasi Nono, Bank NTT Beri Penghargaan Berupa Tabungan Simpel

Fernandez mengatakan dalam sejarah perjalanan pendidikan daerah, Flores Timur dikenal sebagai salah satu kabupaten yang melahirkan banyak SDM handal, intelektual, dan aneka profesi.

Mereka tak hanya berkiprah di daerah maupun di tingkat nasional, namun juga di tingkat global. SDM handal ini lahir dari berbagai institusi pendidikan dasar dan menengah yang dikelola dengan hati.

NTT dan Indonesia, ujar Fernandez, tentu mengenal sejumlah tokoh yang pernah berkiprah di bidangnya seperti ahli pendidikan Dr Jan Riberu, Kleden bersaudara: sosiolog Dr Ignas Kleden, filsuf Dr Leo Kleden, pimpinan SVD sedunia Dr Budi Kleden, mantan anggota DPR RI Dr H. Ali Taher Parasaong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Dr Usman Kansong, staf pengajar UGM Dr Yos Inyo Fernandez, dua staf pengajar di Jerman, Dr Polykarpus Ulin Agan SVD dan Dr Fidelis Regi Waton SVD, dan lain-lain.

“Tugas baru ini tentu berat di masa virus Corona yang mengglobal. Namun, saya yakin ini tugas akan jadi ringan dengan menyatukan seluruh kemampuan melalui kerjasama di antara para guru dan semua komponen,” kata Fernandez yang sebelumnya menjadi pelaksana tugas kepala sekolah.

Salah satu tugas yang akan dikerjakan bersama yaitu meningkatkan kompetensi guru dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai lokakarya maupun diklat, menjadi guru penggerak, pengajar praktek, fasilitator bahkan instruktur.

Baca juga: Pemkab Kupang Dukung Nono Ikut Kejuaraan ASMOPSS di Toba

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved