Berita NTT

Ketua Sinode GMIT Sebut Tahun 2023 Masa Transisi 

Untuk sidang Sinode dilaksanakan di bulan September hingga Oktober. Pdt Mery kembali mengajak agar berdoa bagi semua pihak

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SUARA GEMBALA - Ketua Sinode GMIT Pdt Mery Kolimon saat memberikan suara gembalanya dalam pembukaan sidang Majelis Klasis Kota Kupang di gereja Horeb Permunas. Selasa 7 Februari 2023.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon menyebut tahun 2023 merupakan masa transisi. 

Pdt Mery mengatakan tahun 2022 lalu merupakan tahun percepatan, setalah adanya pandemi covid-19. Pembatasan lebih dari tahun akibat pandemi mengakibatkan berkurangnya waktu memaksimalkan berbagai kegiatan. 

"2022 (saya bilang ke teman-teman di Sinode) kita tancap gas. Tapi jangan sampai sakit. Kerja terlalu keras lalu kita semua ujung di UGD, harus ada juga aspek keriangan, sukacita dari kerja keras kita," kata dia, dalam suara gembalanya saat pembukaan Sidang Majelis Klasis Kota Kupang di gereja Horeb Permunas, Selasa 7 Februari 2023. 

Baca juga: Pekerja Kreatif Akan Berdampak Pada Pertumbuhan Ekonomi NTT Jika Ada Trickle Down Effect

Kini meski pandemi belum akhir, namun sudah ada kelonggaran yang terjadi. Tahun 2023 yang menjadi tahun transisi, maka harus ada kepastian bahwa GMIT harus menjadi persekutuan yang teguh. 

Ia bertutur di beberapa Klasis sudah terbentuk panitia pemilihan ketua Klasis. Dilingkup Sinode juga demikian. Untuk itu dia mengajak agar doa harus dilantunkan dalam masa ini agar meneguhkan persekutuan gereja, khususnya GMIT. 

Menurut dia, bagian ini merupakan waktu yang penuh godaan, ketika masing-masing dengan egoh untuk tampil. Ditambah, ketika masing-masing ingin memperkuat dalam barisan tim pemenangan, bahkan lebih dari tim doa. 

"Ini masa-masa sulit. GMIT bilang kita terbentuk dari latar belakang, suku,  bahasa, budaya dan lain-lain dan menjadi keluarga Allah, tetapi kita semua rentan untuk jatuh mengangkat bendera suku," kata dia. 

Dari Keputusan sebelumnya, telah ditetapkan bahwa pada bulan Juli dilaksanakan sidang jemaat memilih penatua diaken pengajak. Lalu di Agustus hingga September dilakukan sidang Klasis untuk memilih Majelis Klasis dan evaluasi. 

Baca juga: Data IRSMS Polda NTT Ungkap Selama Tahun 2022, 403 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

Untuk sidang Sinode dilaksanakan di bulan September hingga Oktober. Pdt Mery kembali mengajak agar berdoa bagi semua pihak yang saat ini sedang memimpin pelayanan. 

Mengenai persidangan Klasis, dia berharap agar adanya optimalisasi dan spirit dalam pelaksanaan pokok di Klasis tersebut. Ia bercerita ketika melakukan kunjungan monitoring terkait dengan program. 

Klasis Kota Kupang, kata dia, pernah mengusulkan adanya rumah singgah bagi jemaat dari pulau-pulau yang datang ke merawat keluarganya di rumah sakit di kota Kupang, bisa memanfaatkan ini. 

Dia berharap komitmen iman dari Klasis Kota Kupang bisa diwujudkan disisa masa kepengurusan. 

"Itu memang murni usulan Klasis Kota Kupang saat persidangan di (gereja) Paulus," kata dia. 

Hal lainnya menurut dia adalah terkait dengan pemberdayaan ekonomi jemaat dalam bentuk UMKM. Dia bilang ini merupakan komitmen dari MKH yang ingin di dorong dalam persidangan Klasis. Tujuannya untuk berkolaborasi bersama pemerintah dan masyarakat. 

Baca juga: Ketua PWNU NTT Sebut Puncak Harlah NU Dipenuhi Lautan Manusia 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved