Berita NTT
Pemprov NTT Harap Bandara El Tari Tak Dihapus Statusnya
Ia berharap rencana pemangkasan status itu tidak termasuk Bandara Internasional El Tari karena letaknya yang amat strategis.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi ( Pemprov) NTT berharap bandara El Tari Kupang tidak masuk dalam rencana penghapusan kategori bandara Internasional.
Pemprov menggapai hal ini terkait wacana yang diungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang akan memangkas sejumlah bandara internasional di Indonesia.
Pemangkasan ini untuk mendapatkan kurang lebih 15 bandara saja dari total 32 bandara internasional yang dikelola oleh TNI, Ditjen Hubungan Udara/Pemda, dan PT Angkasa Pura I dan II.
Baca juga: Pekerja Kreatif Akan Berdampak Pada Pertumbuhan Ekonomi NTT Jika Ada Trickle Down Effect
Rencana pemangkasan ini, sebetulnya disebut Erick Thohir dihasilkan bersama pihaknya dan Menteri Perhubungan RI. Rencana ini juga telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo pada rapat bersama 31 Januari 2023.
Bandara El Tari Kupang sendiri adalah salah satu bandara internasional di Indonesia. Meskipun pemerintah belum memberikan kepastian mengenai pemangkasan ini, namun untung dan rugi bila Bandara El Tari Kupang tak lagi berstatus internasional pun sudah dapat ditakar.
"Semoga tidak terjadi karena sangat merugikan," sebut Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka, Jumat 3 Februari 2023 lalu.
Rencana membuka penerbangan Kupang - Dili - Darwin tentunya bakal batal bila status Bandara El Tari turun menjadi bandara domestik. Sementara sebelumnya pandemi Covid-19 juga sudah memberikan dampak terhadap penerbangan internasional Kupang - Dili.
"Kita lagi mengembangkan pariwisata di daerah sehingga kita butuh wisatawan mancanegara bisa langsung terbang dari negaranya di Australia (Darwin) atau Dili (Timor Leste) ke Kupang atau ke Labuan Bajo," kata dia.
Baca juga: Tumbuh 3,05 Persen Tahun 2022, ASEAN Summit Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pariwisata NTT
Ia berharap rencana pemangkasan status itu tidak termasuk Bandara Internasional El Tari karena letaknya yang amat strategis.
Pencabutan status itu jelas akan berdampak pada pendapatan atau ekonomi daerah karena keuntungan Bandara El Tari sebagai bandara internasional adalah mendatangkan langsung wisatawan asing.
"Sudah tentu wisatawan mancanegara akan datang di Kupang, menginap, mencari kuliner, berbelanja barang-barang souvernir di UMKM. Ekonomi rakyat akan berkembang dan meningkat karena ada pembeli dari mancanegara," tambah Isyak.
Sejauh ini pemerintah daerah juga turut mengembangkan berbagai moda transportasi baik darat dan laut untuk melebarkan ruang ekonomi NTT dan Timor Leste.
"Kita kembangkan layanan bus antar lintas batas negara. Demikian juga halnya di laut dengan kapal cepat dan di udara untuk penerbangan segitiga Kupang - Dili - Darwin yang prosesnya sedang berjalan," ungkap dia.
Ia menyebut pengembangan jalur internasional ini memang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Ia berharap setelah pemerintah mencabut status pandemi menjadi endemi maka pembicaraan terkait rencana penerbangan segitiga itu dihidupkan kembali.
Baca juga: Kemenkumham NTT Raih Penghargaan Penyusunan Analisis Kebijakan Terbaik
Gubernur NTT Ingin Tenaga Honorer di KPU dan Bawaslu Tetap Diperpanjang |
![]() |
---|
Pemprov NTT Dukung Pemerintah Buka Penerbangan Langsung Australia - Labuan Bajo |
![]() |
---|
ASITA NTT Soroti Rencana Pemerintah Buka Rute Penerbangan Australia - Labuan Bajo |
![]() |
---|
Wem Nunuhitu: Mari Jaga Reputasi Bank NTT, Kita Pernah Bertumbuh di Sana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.