Berita NTT

Tips Investasi Saham Dari Philip Sekuritas, Tetap Cuan di Tengah Isu Resesi

Dilanjutkan Aden, jika ingin memulai investasi sebetulnya tidak perlu menunggu waktunya tetapi saat  yang tepat adalah saat sekarang ini.

Editor: Eflin Rote
HO/BURSA EFEK INDONESIA
PERGERAKAN IHSG - Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - PT Philip Sekuritas Cabang Kupang membeberkan tips investasi saham menghadapi isu Resesi 2023.

Branch Manager PT Philip Sekuritas Cabang Kupang, Aden Lakapu mengatakan, terkait dengan investasi saham dengan adanya isu Resesi akan menjadi preferensi orang berbeda-beda. Misalkan ada orang yang menabung dana terlebih dahulu di Rekening Dana Nasabah (RDN) dan sebagainya, tetapi ada juga tipikal orang yang langsung investasi saat ini dengan konsep jangka panjang.

"Jadi, mau ada resesi nanti it's okelah karena nanti pada saatnya pun harganya akan naik lagi bahkan dia akan membeli lebih banyak pada saat resesi," jelas Aden Lakapu, Selasa, 7 Februari 2023.

Dilanjutkan Aden Lakapu, jika ingin memulai investasi sebetulnya tidak perlu menunggu waktunya tetapi saat  yang tepat adalah saat sekarang ini.

Baca juga: Pemegang Saham Support Penuh Digitalisasi Sistem Keuangan Desa Oleh Bank NTT

Karena untuk berinvestasi membutuhkan jangka waktu yang panjang sehingga tetap menabung secara konsisten.

Ia juga meluruskan, sebenarnya tidak ada istilah main saham di pasar modal, tetapi transaksi atau investasi saham, karena ini berkaitan dengan dana para investor.

"Janganlah kita konotasikan dengan main yang artinya tidak serius. Tetapi kita harus serius karena duit kita kerja dan sebagainya baru kita investasikan," tegas Aden.

Baca juga: Mantan Dirut Bank NTT Gugat 23 Kepala Daerah Pemegang Saham, Tuntut Ganti Rugi Rp 64,6 Miliar

Terkait isu resesi yang berhembus sangat kencang sejak 2022, tetapi jika dilihat dari data perekonomian Indonesia, sebenarnya Indonesia masih sangat bagus.

Jika dikatakan resesi global sendiri akibat adanya kelangkaan energi, kenaikan suku bunga, inflasi di negara-negara Eropa yang sangat tinggi sementara di Indonesia meskipun adanya kenaikan suku bunga, namun masih jauh lebih rendah dan tidak seagresif negara-negara lain.

Baca juga: Gen Z Diyakini Lebih Cepat Belajar Tentang Investasi Saham

Ditambahkan Aden, untuk saat ini, tingkat literasi inklusi keuangan dan saham di NTT masih sangat kecil. Ke depannya dengan banyaknya kerjasama dengan kampus dan kegiatan-kegiatan  lreguler seperti Belajar Saham Bareng, Sekolah Pasar Modal, Kelas Investor dengan kampus-kampus mitra Philip Sekuritas diharapkan masyarakat lebih tereduksi.

Artinya masyarakat umumnya bisa lebih tahu dan paham tempat yang aman untuk berinvestasi dan juga bisa menyamakan dan meluruskan persepektif masyarakat terhadap kata investasi karena sudah lebih dulu terjebak investasi bodong.

"Ke depannya kita pengen edukasi seperti ini lebih ke masyarakat lagi. Itu makanya kita pengen nanti ajak Kerjasama atau ada yang pengen punya komunitas atau pengen diedukasi bisa langsung bersurat saja ke kantor kami. nanti kita tentukan waktunya dan kita bisa sama-sama,"terang Aden. (dhe)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved