Berita NTT
PLN NTT Optimis Rasio Elektrifikasi 2023 Bisa Capai 95,15 Persen
PLN NTT melaksanakan upaya percepatan eksekusi Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2023 dengan 4 strategi utama, yakni:
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, tekan Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perusahan Listrik Negara (PLN) Regional Nusa Tenggara Timur (NTT) optimis bisa mencapai Rasio Elektrifikasi (RE) atau cakupan listrik 95,15 persen pada tahun 2023.
Untuk mencapai itu, terdapat 2 konsep utama yang akan dilaksanakan PLN NTT yaitu dengan membangun perluasan jaringan atau PLTS Komunal.
Hal ini disampaikan oleh GM PLN NTT, Fintje Lumembang kepada POS-KUPANG.COM, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD NTT, bersama Dinas Kehutanan dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin, 6 Februari 2023.
Baca juga: Rasio Elektrifikasi di NTT Tahun 2022 Capai 92,42 Persen, Boni Jebarus Beri Apresiasi
"Tahun 2023 kita menargetkan RE 95,15 persen. Kita optimis bisa mencapai itu walaupun beberapa tantangan seperti kondisi seperti infrastruktur. Jaringan baru yang akan dibangun itu ada 169 Desa dan 154 Dusun yang tersebar di beberapa kabupaten. Kita prioritaskan desa-desa yang belum ada listrik," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa ada beberapa kabupaten yang rasio desa berlistriknya masih kurang. Antara lain, TTS, Sumba Barat Daya, Alor dan Manggarai Timur.
Selain itu, pada tahun 2023 PLN NTT juga melanjutkan pembangunan 45 Desa yang sementara masih berjalan semenjak tahun 2022 serta pembangunan 101 desa menggunakan perluasan jaringan serta 1 desa menggunakan PLTS.
Ia menjelaskan, PLN NTT melaksanakan upaya percepatan eksekusi Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2023 dengan 4 strategi utama, yakni:
Pertama, Penyaluran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL/CSR dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Baca juga: Cuaca Maritim NTT 6 Februari 2023, BMKG: Sejumlah Perairan NTT Berpotensi Gelombang Tinggi 4 Meter
"Program ini dilanjutkan untuk mengejar percepatan peningkatan rasio elektrifikasi,"ujarnya.
Kedua, Perkuatan pengawasan proyek dengan terbentuknya 1 UP2K Tambahan (menjadi 3 UP2K)
Ketiga, Penguatan mitra kerja dengan 17 pelaksana/vendor sebagai upaya percepatan eksekusi kontrak.
Keempat, Pemanfaatan Geospasial Information System (GIS) monitoring dan pemetaan digital dan Diskon PB untuk masyarakat yang terdaftar dalam DTKS dan masuk daerah 3T.
Dikatanya, dalam membangun jaringan listrik, PLN terus membangun jaringan dengan Dinas Kehutanan.
"Kerena dalam membangun jaringan baru itu banyak melewati kawasan hutan, maka perlu sinergi dan koordinasi karena ada aturan pemanfaatan lahan, maka PLN harus mengurus Izin-izin jaringan baru," ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga, dia menjelaskan bahwa Total RE NTT Tahun 2022 sudah mencapai 92.71 persen (RE PLN 67,72 persen).
Fintje menjelaskan bahwa, untuk pencapaian Rasio Desa Berlistrik (RDB) Tahun 2022 itu mencapai 92.42 persen dimana PLN telah alirkan listrik di 3.093 dari total 3.353 desa. Sementara 260 Desa belum berlistrik PLN.
"Tahun 2022 PLN NTT berhasil menyalakan 69 Desa dan 43 Dusun dengan total 293 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 530 jaringan tengangan rendah (JTR), 110 Unit Gardu, 5.475 KVA Gardu, 26.333 potensi pelanggan dan 6 lokasi PLTS (1170 kWp)," jelasnya.
Kata dia, dari Potensi 5,071 Potensi Pelanggan yang sudah menyala sebanyak 2.059 Pelanggan (40,6 persen) dan 3.012 belum melakukan permohonan penyambungan. (Cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.