Berita Kabupaten Kupang
BWS II NTT Gerak Cepat Atasi Bendung Oesao yang Rusak
Balai Wilayah Sungai (BWS) II NTT melalui Satker Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air menangani bendung Oesao di Desa Pukdale yang ambruk.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Balai Wilayah Sungai (BWS) II NTT melalui Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan (Satker OP) Sumber Daya Air melakukan gerak cepat pasca ambruknya Bendung Oesao di Desa Pukdale.
Rino Prasetyo PPK Satker OP SDA I BWS NTT II di Bendung Oesao, Senin 6 Ferbruari 2023 mengatakan mereka segera mengambil langkah darurat agar bisa menyelamatkan lahan pertanian massyarakat.
Sebab sekitar 3000 hektar lahan pertanian sangat bergantung dengan irigasi pertanian bendung Oesao ini.
Baca juga: Tanggul Bendungan Tetkolo di Desa Pukdale Nyaris Jebol
"Hari ini kami turun dengan alat berat untuk perbaiki bantalan yang jebol dan berusaha untuk alirkan air ke saluran irigasi," terangnya.
Kerusakan yang dialami bendung Oesao membuat mercu atau pembendung air jebol dan tidak bisa menampung air lagi sehingga air sudah tidak bisa masuk ke saluran irigasi.
Di saluran irigasi juga sedimen lumpur dan pasir menutup setengah bagian saluran sehingga harus dikeruk.
Salah satu warga Desa Pukdale mengaku sudah sejak kemarin air tidak mengalui lagi usai mercu bendung jebol.
Lahan sawah miliknya sekitar satu hektar sudah ditamani sejak dua pekan lalu namun saat ini air sudah tidak mengalir lagi sehingga meminta agar pemerintah segera melakukan perbaikan agar air bisa masuk ke lahan pertanian mereka.
"Rusaknya kemarin pagi banjir besar dan bantalan itu jebol setelah itu air sudah tidak masuk lagi," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno pada Minggu 5 Januari 2023 kemarin memantau langsung kondisi Bendung Oesao yang terletak di Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang
Baca juga: Tanggul Bendungan Tetkolo Pukdale Jebol, Pasokan Air ke Sawah Terancam Putus
“Kondisi terakhir bendung yang dibangun oleh Balai Sungai kian memprihatinkan kurang 1,5 meter terancam jebol. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka dapat dipastikan jebol. Untuk itu saya himbau masyarakat untuk selalu waspada,” ungkapnya.
Dijelaskan Bupati Masneno, memang pihak Balai Sungai sudah siap untuk membenahi bendung tersebut namun karena kondisi masih bencana maka belum bisa dikerjakan.
Untuk itu, upaya tanggap darurat sementara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang, melakukan pembersihan reruntuhan pepohonan di sepanjang kali Oesao dengan harapan mengurangi luapan debit air yang akan menangani pemukiman dan areal pertanian. (ary)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.