Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023, Vade in Domum Tuam - Pulanglah ke Rumahmu

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Vade in Domum Tuam - Pulanglah ke Rumahmu.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan Roh Jahat. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Vade in Domum Tuam - Pulanglah ke Rumahmu.

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 11:32-40, dan bacaan Injil Markus 5:1-20; Peringatan Santa Bathildis, Santa Hyacintha Mariscotti, Santa Marina, Beato Sebastianus Valfre.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 30 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

MARI PULANG KE RUMAH DIRI KITA SENDIRI

Apakah arti sebuah rumah? Kampung halaman? Sebatas sesama manusia yang 'terbilang kah?' Ataukah itu mesti merujuk pada kualitas relasi, suasana atau alam di mana hati kita sungguh merasa berada dan feeling at home?

Orang yang semula kerasukan roh jahat, mantan manusia pekuburan, yang telah disembuhkan Yesus itu, kini punya satu hasrat dan kerinduan. Ia ingin mengikuti Yesus. Ia ingin bersama Tuhan sebagai manusia baru dan kini telah merdeka.

Namun, Yesus tak memperkenankan orang itu untuk mengikutiNya. "Kembali ke rumah, ke orang-orang sekampung," menjadi perintah Yesus bagi yang tersembuhkan itu (Mrk 5:19).

Bagaimana pun, ini tak berarti bahwa orang itu tidak menjadi pengikut Yesus. Bukan!

Ia tetap ada di dalam Kasih dan Kuasa Yesus. Ia tetap mengikuti Yesus di dalam nilai. Dalam pemberitaan Kasih dan Kebaikan Tuhan yang telah ia alami. Dan ia mesti teruskan kisah kasih itu di tengah keluarga dan kerabat sekampungnya.

Tetapi, di titik selanjutnya: Apakah tak berarti bahwa 'rumah' itu dapat ditafsir lain sebagai 'bangunan diri kita sendiri?' Ada banyak sisi tak cantik dalam diri kita sendiri. Yang menjadikan jalan hidup kita suram dan redup. Yang buram tak 'bergaram dan berterang dunia.'

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023, Roh Jahat, Keluarlah

Bagaimana pun, Tuhan itu sungguh berkuasa untuk membebaskan seluruh diri kita dari 'suasana pekuburan, iya, dari alam kematian itu.' Pun dari suasana keterbelengguan.

Kini, tiada apa pun yang terindah selain "pulang ke rumah diri sendiri." Pulang ke alam yang selayaknya kita akrabi sendiri. Entah di mana dan sampai kapan saatnya nanti. Itulah sebabnya kita akhirnya mesti lebih mengakrabi diri sendiri dengan penuh kasih dan sukacita.

Sebab, hanya dengan cara seperti itulah, kita akhirnya sanggup pula untuk melihat orang lain dan siapa pun sesama dalam Kasih dan sukacita. Tak lagi sebagai orang yang tetap saja terbelenggu dan membelenggu.

Bukankah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti. Tuhan memberkati. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Senin 30 Januari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Ibrani 11: 32-40

"Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, tanpa kita."

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat.

Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.

Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.

Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.

Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 31:20,21,22,23,24

Refr. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, kalian semua yang berharap kepada Tuhan.

1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.

2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap pembantahan lidah.

3. Terpujilah Tuhan! Ia telah menunjukkan kasih setia-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!

4. Dalam kebingunganku aku menyangka, "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi ternyata Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

5. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

Bait Pengantar Injil: PS 953

Refr. Alleluya, alleluya.

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil: Markus 5:1-20

"Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!"

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan.

Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekali pun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.

Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya.

Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.”

Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana , di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan.

Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka.

Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi.

Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras.

Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.

Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya.

Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved