Pembunuhan Berantai di Bekasi

Polisi Gali Makam Halimah, Buka Layanan Pelaporan Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Polisi akan melakukan pembongkaran makam Halimah, korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60) dan kawan-kawannya.

Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Wowon Erawan alias Aki (tengah) selaku ketua komplotan pembunuhan berantai di Bekasi, Jakarta. Polisi akan membongkar makam Halimah, salah satu korban pembunuhan berantai oleh Wowon Cs. 

"Terkait untuk siapa dan apa motifnya, ini penyidik masih mendalami untuk nama apakah untuk (korban) A dan B itu tentu masih mendasari dari keterangan alat bukti yang ada di penyidik," ujarnya.

Untuk itu Polda Metro Jaya kini membuka layanan laporan untuk masyarakat yang merasa kerabat atau keluarganya hilang dan mempunyai koneksi dengan para tersangka pembunuhan berantai ini.

"Kita juga mengimbau kepada masyarakat dari awal Pak Kapolda Metro selalu menyampaikan apabila ada kerabat, saudara, memiliki koneksi atau relasi dengan pelaku dan ada kejanggalan, agar menginformasikan melalui 911 command center yang ada di Biro Ops Polda Metro Jaya atau langsung ke Ditreskrimum," ungkap Trunoyudo.

Dengan demikian, lanjut Trunoyudo, penyidik akan terbantu untuk mengetahui apakah ada korban maupun tersangka lain dalam kasus ini.

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bekasi, Ujang Diracuni Sebagai Tumbal

"Sehingga tindak lanjut apakah ada korban lain yang tentunya harus didasari dengan alat bukti atau justru akan menambah adanya potensi pelaku lain ini juga harus didasari dengan scientific dan alat bukti lain," jelasnya.

Pada saat yang sama polisi juga masih mendalami cara Wowon dkk menjaring para korban sehingga percaya saat dijanjikan akan digandakan kekayaannya.

"Terkait motif dan modus ini bagaimana pelaku meyakinkan kepada para korban, khususnya para TKW ini, ini masih terus intensif kita lakukan proses penyidikan," kata Trunoyudo.

Trunoyudo hanya menjelaskan tersangka Wowon lah yang bertugas meyakinkan para calon korbannya yang mayoritas adalah tenaga kerja wanita (TKW) agar mau memberikan hartanya dengan dijanjikan akan mendapat kekayaan.

"Terkait dengan ini dibutuhkan beberapa keterangan lain karena kan korban sudah meninggal dunia, tapi mungkin ada kerabat atau ini sebagai petunjuk yang nanti dengan alat bukti lain dan paling utama secara scientific nanti bisa dibuktikan," jelasnya. (tribun network/abd/fah/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved